7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan
7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan | Referensi terbaru di 2017 via web Pengertian dan Arti Kata. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Pengertian dan Arti Kata. Artikel ini di beri judul 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan. Konten ini untuk anda pembaca setia https://pengertiandefinisi-kata.blogspot.com/. Bagikan juga postingan 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Pengertian dan Arti Kata dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Pengertian dan Arti Kata di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan di bawah ini dari situs web Pengertian dan Arti Kata.
Skill Literasi mutlak dibutuhkan setiap orang era ini. Hal ini adalah kosekuensi atas makin tingginya tingkat kompetisi dalam segala bidang ke hidup-an. Tidak sekedar kemampuan dasar baca tulis, akan tetapi pun kemampuan pembacaan analisis kritis terhadap segala wacana, isu, kejadian sosial, budaya, ekonomi, maupun politik. Senada yang dengannya definisi Kern mengenai literasi, bahwasanya kemampuan literasi mencakup kemampuan seseorang bagi atau bisa juga dikatakan untuk membaca, memaknai, merefleksikan, dan menginterpretasikan aneka macam jenis teks secara kritis dan kontekstual. Maksud kontekstual di sini merupakan kepekaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemukan makna-makna tersirat dalam sebuah teks sesuai yang dengannya konteks sosial dan budaya. Sebab dasarnya memang, setiap karya tulis tak terlepas dari ideologi si penulis yng dipengaruhi oleh setting sosial, budaya, dan latar belakang pendidikannya. Guna mengetahui lebih dalam mengenai Literasi, ada baiknya baca dulu goresan pena saya ihwal Pengertian Literasi.
Berdasarkan definisi Kern di atas, andaikan ditarik ke dalam ranah pendidikan, maka sedikitnya ada 7 Prinsip dasar Pendidikan Literasi, yakni menjdai berikut:
1. Prinsip Interpretasi
Seorang pembaca menginterpretasikan objek yng dia baca, entah objek itu berupa goresan pena ataupun kejadian. Sedangkan seorang penulis pun pun melakukan proses interpretasi atas pengalaman, peristiwa, gagasan, dan ide-idenya yng lantas diejawantahkan ke dalam sebuah teks/goresan pena. ini pun berlaku dalam bentuk komunikasi verbal antara pendengar dan pembicara lisan.
2. Prinsip kolaborasi
Dalam dunia kepenulisan, satu dari sekian banyaknya faktor yng Perlu dipertimbangkan sebelum menulis merupakan target pembaca. Artinya, kita Perlu menentukan konsumen goresan pena kita, apakah pelajar, mahasiswa, tukang becak, ataupun masyarakat awam pada biasanya. Dari sini kita bisa melihat adanya prinsip kolaborasi ataupun kerjasama antara pembaca dan penulis agar terjalin kesepahaman di antara keduanya. Pembaca bisa menangkap maksud dari penulis dan penulis bisa memahami seberapa besar potensi pembaca dalam menangkap pesan-pesan dalam tulisannya didasari pada tingkat pengetahuan, pengalaman, motivasi, dan latar belakang pendidikannya.
3. Prinsip konvensi
Antara pembaca dan penulis, Perlu terdapat sebuah konvensi. Maksud dari konvensi di sini meliputi aturan-aturan mengenai tata bahasa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Contoh misal, pembaca tak akan mampu membaca goresan pena dalam bahasa inggris andai dia tak mempunyai kemampuan berbahasa inggris. Dalam hal ini, tak terlaksana konvensi antara penulis dan pembaca dalam hal jenis bahasa yng dipakai. Begitu pun misalnya guru yng menerangkan materi pelajaran dalam bahasa Jawa, tak akan mampu dipahami oleh siswa yng cuma mempunyai kemampuan bahasa Indonesia.
4. Prinsip pengetahuan kultural
Literasi melibatkan aneka macam fungsi semisal system keyakinan, sikap, norma kebiasaan, impian, dan nilai-nilai. Dengan kata lain, perbedaan keyakinan, kebiasaan, nilai, budaya, dan ideologi antara pembaca dan penulis, berpotensi memunculkan kesalahpahaman/missinterpretasi di antara keduanya. Agar seorang pembaca terhindar dari kesalahan pemahaman terhadap sebuah goresan pena yng ditulis oleh orang yng berbeda secara kultural, maka pembaca Perlu mempunyai pengetahuan yng mendalam mengenai budaya, impian, nilai, salah satunya ideologi si penulis.
5. Prinsip pemecahan masalah
Telah kita ketahui bersama, bahwasannya sebuah goresan pena terikat oleh konteks linguistik dan setting sosial yng melingkupinya. Dalam prinsip pemecahan masalah, baik pembaca maupun penulis Perlu mampu mencari titik temu antara teks dan konteks.
6. Prinsip penggunaan bahasa
Literasi tak cuma dibatasi pada penggunaan sistem-sistem bahasa (baik bahasa lisan ataupun tulis), namun pun mensyaratkan pengetahuan yng komprehensif mengenai bagaimana mempergunakan bahasa dalam konteks lisan maupun tertulis dalam rangka menciptakan sebuah wacana/diskursus.
7. Prinsip refleksi
Seorang penulis Perlu mampu melakukan refleksi atas apa yng ditulisnya, hal ini meliputi pertanyaan-pertanyaan reflektif semisal apa yng sudah saya tulis, bagaimana cara saya menulisnya, dan kenapa saya butuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk menulisnya. Begitu pun yang dengannya pembaca, butuh melakukan refleksi yang dengannya pertanyaan-pertanyaan apa yng sudah saya baca dan kenapa saya butuh membacanya.
Baca pun :
- Pengertian Literasi Informasi Menurut Para Ahli
- Membangun Budaya Literasi Sejak Dini Bersama MBC
- Nabi Muhammad Bapak Literasi Dunia
- Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Upaya Menumbuhkan Generasi Literat
- Gerakan Literasi dalam Al-Quran
7 prinsip di atas adalah prinsip-prinsip dasar dalam Literasi. Aplikasi praktisnya dalam proses pembelajaran bisa dilihat dari pola komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik. Guru memberikan aneka macam stimulus dalam bentuk bahasa lisan maupun tertulis yng diwujudkan dalam bentuk pemberian tugas-tugas tertulis ataupun penyampaian materi secara lisan.
Dalam hal ini, guru butuh mempertimbangkan budaya, pengalaman, pengetahuan, tingkat kecerdasan, kebiasaan, maupun perbedaan kepribadian peserta didik agar respon peserta didik makin mendekati respon yng diharapkan oleh guru. Sehingga terjalin sebuah kesepahaman antara keduanya, misalnya ketepatan jawaban yng diharapkan guru dari tugas-tugas yng diberikan kepada peserta didiknya.
Guru pun butuh mangajak peserta didiknya melakukan refleksi kritis terhadap materi-materi dan tugas-tugas. Hal ini menjdai bentuk sinkronisasi antara pelajaran-pelajaran di kelas yng didominasi oleh teks tertulis dan presentasi secara lisan yang dengannya dunia makna peserta didik. Cara ini adalah upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengintegrasikan pengetahuan peserta didik yang dengannya realitas sosial, budaya, dan pengalaman peserta didik, menjadikan pengetahuan yng diterima di sekolah lebih bermakna bagi diri setiap peserta didik. Ahmad Mujib
Jumat, 25 November 2016 Literasi
Source Article and Picture :
http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/11/prinsip-pendidikan-literasi.html
Seputar 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan
Terima kasih telah membaca 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan. Semoga pos dari situs web Pengertian dan Arti Kata berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Pengertian dan Arti Kata. Silakan berbagi ulasan 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Pengertian dan Arti Kata melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Pengertian dan Arti Kata untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Pengertian dan Arti Kata di bawah. Demikan dan sekian tentang 7 Prinsip Dasar Literasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan. Dan Assalamualaikum pembaca Pengertian dan Arti Kata.