Kenali Bahaya Belajar Agama Islam secara Otodidak Lewat Internet

- 16.00

Kenali Bahaya Belajar Agama Islam secara Otodidak Lewat Internet

 
Dengan dominasi dari internet yng makin meningkat dalam setiap aspek ke hidup-an, hal itu memungkinkan sebagian besar orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk belajar secara online. Tidak cuma belajar wacana pengetahuan umum, namun pun belajar wacana ilmu-ilmu keislaman. Banyak dari kita serta saudara-saudara kita yng muslim sudah mengalami perubahan besar dalam metode orang-orang mengkaji Islam. Sekarang tidak sedikit yng belajar wacana Islam melalui materi-materi keislaman yng tersaji secara online. Dalam era teknologi yng serba canggih semisal saat ini ini, memanglah pengetahuan wacana apa saja gampang diakses melalui internet, tidak terkecuali pengetahuan wacana Islam.
Dulu, para sarjana serta mahasiswa Perlu mencari melalui buku-buku klasik serta materi studi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh berita wacana Islam. Hari ini, akses online bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh pengetahuan Islam sudah memberikan peluang kepada orang-orang (salah satunya kita) bagi atau bisa juga dikatakan untuk belajar di dalam kamar serta mampu mencari topik apa saja wacana Islam tanpa Perlu jauh-jauh pergi ke pondok pesantren ataupun perpustakaan. Implikasi internet begitu tampak luar biasa dalam menggeser paradigma berpikir serta pola perilaku seseorang dalam belajar.
Namun di balik pergeseran metode belajar yang telah di sebutkan, kerugian besar yng kamu alami disaat belajar wacana Islam secara online merupakan tak adanya interaksi aktif antara kamu yang dengannya guru kamu, menjadikan kamu mempunyai otoritas penuh bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan mana yng ingin serta ataupun tak kamu pelajari dari internet. Hal semisal ini rawan memicu ketersesatan. Karena tak ada guru ataupun kyai yng membimbing secara langsung. Begitu juga etika belajar murid terhadap guru tak berlaku di sini.
Sumber gambar: pixabay.com
Di dalam tidak sedikit kitab yng membahas wacana tata cara mencari ilmu didasari konsep Islam, satu dari sekian banyaknya hal yng Amat ditekankan dalam mencari ilmu bagaimana siswa Perlu bersikap yang dengannya guru orang-orang. Dan ini tak akan kamu dapatkan disaat kamu belajar wacana islam melalui guru yng bernama internet. Akibarnya, disaat kamu sudah menyerap tidak sedikit ilmu serta pengetahuan dari internet, mampu jadi perilaku kamu tak terkontrol. Anda akan menjadi orang yng sombong serta membanggakan diri atas ilmu yng terasa sudah kamu punyai. Padahal Islam begitu menekankan pentingnya akhlak dalam ke hidup-an sehari-hari.
Belajar Islam secara online bukanlah metode paling baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk seluruh orang. Terlebih bagi orang-orang yng masih minim sekali pengetahuannya wacana Islam melalui proses interaksi secara langsung yang dengannya guru di dunia nyata, semisal anak-anak. Meskipun belajar Islam secara online mampu kamu lakukan yang dengannya gampang, namun tak seharusnya hal itu menjadi satu-satunya cara kamu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan pengetahuan Islam.
Tidak ada yng mampu menggantikan metode belajar melalui interaksi langsung yang dengannya ulama’ ataupun kyai. Nilai interaksi yang telah di sebutkan akan membuat kamu mendapatkan ilmu yng berguna, penuh berkah, dan membuat kamu memahami Islam secara mendalam, baik pada tataran teoritis maupun praktis, sekalian mengembangkan kemampuan yng kamu butuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakoni hidup kamu menjdai seorang Muslim.
Dalam mengkaji Islam, tidaklah cukup yang dengannya belajar mampu berdiri diatas kaki sendiri dari internet. Islam bukan sekedar apa yng kamu baca, akan tetapi lebih dari itu, Islam merupakan wacana bagaimana kamu menerapkan ilmu yng kamu peroleh ke dalam ranah praktis ke hidup-an sehari-hari kamu sesuai yang dengannya konteks waktu, tempat, norma, nilai, dan kultur sosial yng berlaku di tempat tinggal kamu.
Ketika kamu belajar secara otodidak melalui internet, di situ tak ada nilai yng mengikat kamu. Artinya, tak ada peraturan khusus bagaimana kamu Perlu bersikap serta memperlakukan internet menjdai guru kamu. Jauh berbeda yang dengannya belajar di dunia nyata, di mana kita Perlu mematuhi nilai-nilai etis bagik menjdai pembelajar maupun kepada guru sebaga pengajar.
Anda tak mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam yng kamu baca di internet serta membenarkan setiap tindakan kamu didasari apa yng kamu baca yang telah di sebutkan yang dengannya mengabaikan 'Konteks' ke hidup-an kamu di tengah masyarakat. Anda bisa menentukan tindakan yng tepat dalam situasi tertentu yng kamu hadapi didasari prinsip syariah yang dengannya belajar Islam melalui lembaga pendidikan Islam, khususnya Pesantren.
Para kyai, ulama’, ustadz, malah para Habaib akan membimbing kamu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan keterampilan yng kamu perlukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memahami serta menghargai apa yng benar serta apa yng salah. Mereka akan membantu kamu mengembangkan keterampilan kamu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengidentifikasi prioritas dalam menentukan baik serta tidak baik.
Dalam konsep pendidikan Islam, Guru kamu tak cuma sumber pengetahuan serta kebijaksanaan, namun pun sumber teladan akhlak mulia serta sopan santun. Anda pun Perlu ingat bahwasanya antara ilmu pengetahuan serta akhlak Perlu berjalan beriringan. Ilmu pengatahuan yng tak dihiasi serta diimbangi yang dengannya akhlak mulia cuma akan membuat kamu makin jauh dari Allah SWT. Ahmad Mujib Selasa, 02 Februari 2016 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/02/kenali-bahaya-belajar-agama-islam-otodidak-lewat-internet.html

Seputar Kenali Bahaya Belajar Agama Islam secara Otodidak Lewat Internet

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kenali Bahaya Belajar Agama Islam secara Otodidak Lewat Internet