Mendekati Allah Lewat Ibadah Sunnah

- 07.05

Mendekati Allah Lewat Ibadah Sunnah

 
Dalam konsepsi pendidikan islam, pada hakikatnya tujuan pendidikan adalah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Untuk mencapainya, seorang pelajar (murid) butuh bimbingan dari seorang guru menjdai wasilah yng mengajarkan ilmu-ilmu yng adalah alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenal serta mendekatkan diri dengan-Nya. Dengan ilmu, seseorang bisa melaksanakan ibadah-ibadah. Mengamalkan ilmu yang dengannya cara beribadah kepadaNya adalah sebuah mengambarkan bahwasanya ilmu itu berguna. Selain ibadah wajib, ada tidak sedikit juga ibadah-ibadah sunnah. Hadis qudsi yng pun diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut menerangkan begini: "Selalu hamba-hambaku dapat melakukan pendekatan kepadaku dengan ibadah-ibadah sunnah (nawaafil) sampai aku mencintainya".
Pertanyaannya, kenapa Perlu nawaafil? Karena ibadah wajib [shalat, puasa, zakat, serta haji adalah kewajiban murni yng Perlu dilaksanakan oleh setiap hamba. Karena kemestian, ibadah wajib ibarat modal pokok yng Perlu dipenuhi dalam berhubungan yang dengannya Tuhan.

Jika ibadah wajib dibatasi baik jumlah maupun tatacaranya, ibadah sunnah tak dibatasi waktu, tempat serta mampu di lakukan sesuai yang dengannya kebutuhan serta kemampuan seseorang. Oleh lantaran itu, ibadah sunnah dijadikan menjdai satu dari sekian banyaknya cara mendekatkan diri serta menggapai kecintaan Allah.
Jika Allah telah mencintai seorang hamba, maka Allah akan menjadi kekuatan potensial serta "sumber energi" pada diri hamba itu. Kekuatan Tuhan, rahmat Tuhan serta pengetahuan-Nya akan merasuki potensi kita-kita itu secara pribadi. Lanjutan hadis qudsi di atas memberikan berita yng mengagumkan: ... "Apabila Aku telah mencintainya maka pendengaran-Ku akan menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar. Pandangan-Ku juga akan merasuk ke dalam pandangannya yang ia gunakan untuk melihat. Pengetahuan-Ku mempengaruhi lisan yang ia gunakan untuk berbicara. Dan kekuatan (tangan-Ku) akan menjadi kekuatan potensial yang ia gunakan untuk melakukan kegiaatan".
Semua itu terlaksana pada era seorang hamba sudah memasuki maqam "ahbabtu", dicintai oleh Allah. Pada level ini seorang hamba bukan saja terasa dekat yang dengannya Tuhannya, akan tetapi pun mampu menembus sesuatu yng berada di "alam luar", alam malakut. Wallahu a'lam...
Ditulis oleh Ustad Ahmad Syafi'i SJ. Ahmad Mujib Jumat, 08 April 2016

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/04/mendekati-allah-lewat-ibadah-sunnah.html

Seputar Mendekati Allah Lewat Ibadah Sunnah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mendekati Allah Lewat Ibadah Sunnah