Inilah Isi Surat Terbuka Habib Acin Muhdor untuk Habib Rizieq

- 20.24

Inilah Isi Surat Terbuka Habib Acin Muhdor untuk Habib Rizieq

 
Surat terbuka Habib Acin Muhdor untuk Habib Rizieq yng tersebar di aneka macam sosial media sebetulnya ditulis 28 oktober 2016. Artinya surat ini ditulis sebelum demo 4 november lalu meletus. Sayangnya, meskipun mungkin surat ini telah dibaca oleh orang yng dimaksud ataupun pengikutnya, tampaknya apa yng tertuang dalam surat terbuka Habib Acin ini tak memberikan efek yng mampu merubah pandang-an dan pendirian Habib Rizieq serta para pengikut setianya, yang dengannya asumsi bahwasanya andaikan surat ini dibaca, dipahami, serta direnungkan secara mendalam, saya yakin demo yng berlabelkan "Aksi Bela Islam" 4 November lalu tak akan terlaksana.
Dalam surat ini, Habib Acin melakukan kritik-konstruktif atas sikap, pemikiran, serta tindakan-tindakan Habib Rizieq yng dianggap cuma didasarkan pada perspektif kebenaran versinya sendiri, malah hingga menghiraukan gelar "habib" yng melekat padanya. Dalam hal ini, Habib Acin memandang peran Habib Rizieq serta para pengikut setianya tidak sedikit yng tak sejalan yang dengannya para habaib lain. Sehingga, hal itu bisa memunculkan stigma negatif terhadap gelar "habib" itu sendiri. Padahal habib tak cuma satu, serta Habib Rizieq bukanlah representasi dari habib-habib yng lain.

Untuk lebih jelasnya, silahkan baca isi Surat terbuka Habib Acin Muhdor kepada Habib Rizieq yng bersumber dari situs pojoksatu.id yang akan di sajikan kali ini:
Assalamualaikum wr.wb
Salam Sejahtera untuk kita seluruh
Hari-hari ini suhu ketegangan akibat pro serta kontra seputar Cagub DKI menambah suhu panas matahari Jakarta. Saya merupakan satu dari sekian banyaknya warga DKI yng mempunyai hak konstitusional untuk memilih, sekalian orang yng secara temurun “tertimpa” gelar “habib”. Saya sengaja memilih kata “tertimpa” lantaran bagi saya gelar ini secara nyata menjadi beban yang dengannya aneka dimensinya.
Mungkin sebagian orang menganggap gelar “habib” menjdai hak personal beberapa orang saja. Padahal siapapun yng terbukti berada dalam garis keturunan Sayyidina Husein serta Sayyidina Hasan berhak menyandang gelar itu. Terus terang, saya tak terdidik dalam lingkungan yng relijius, justeru sebaliknya. Saya pun bukan aktifis organisasi yng beratribut agama. Saya malah seorang broadcaster serta punya pergaulan luas lintas keyakinan. Bayangkan, betapa sakitnya hati saya membaca status-status serta cuitan-cuitan yng mencemooh malah menghina gelar “habib” lantaran perilaku ataupun sikap seseorang yng bergelar “habib”.
Mungkin bila penulis surat ini seorang Denny Siregar yng notabene bukan habib, surat ini mampu dicurigai tendensius serta rasial. Tapi bila yng memberikan kritik terhadap seorang habib merupakan habib maka mestinya, pihak-pihak yng menentang sepak terjang seorang habib (Rizieq Sihab) tak mencemooh gelar habib, lantaran yng “habib” bukan cuma Rizieq Sihab serta tak seluruh habib mendukung pandang-an serta sikap Imam Besar FPI itu. Lagian, mestinya yng menjadi objek kritik merupakan sikap serta pandangannya yng mungkin dinilai tak pantas, bukan gelar “habib”-nya.
Karena itu, dalam peluang ini izinkan saya untuk menulis surat terbuka kepada Habib Rizieq Sihab menjdai upaya meluruskan opini yng sesat wacana habib di kalangan masyarakat lantaran pandang-an serta sepak terjang Rizieq Sihab, serta menjdai upaya untuk mengajak Habib Rizieq menimbang-nimbang efek komunal yng dirasakan oleh ribuan “habib” akibat pernyataan-pernyataan serta tindakan-tindakannya yng diikuti oleh para pengikutnya.
Yang terhormat Habib Rizieq Shihab!
Pernahkah terlintas di benak Anda bahwasanya pernyataan serta aksi-aksi Anda mampu menyulitkan posisi tidak sedikit habib di pelosok-pelosok yng tak tau apapun wacana pilgub DKI serta agenda-agenda organisasi Anda? Mungkin Anda terasa benar yang dengannya tindakan-tindakan kamu, serta itu hak kamu. Tapi itu bukan alasan yng mampu dijadikan dasar untuk mengabaikan efek-efek negatif yng dirasakan oleh habib-habib yng tak berpandangan semisal Anda, itu pun hak orang-orang.
Pernahkah Anda berpikir bahwasanya cara santun serta lembut lebih berusaha mendatangkan simpati yng lebih luas demi mencapai tujuan-tujuan yng Anda harapkan. Karena itu Anda butuh melakukan evaluasi serta berkonsultasi yang dengannya orang-orang yng lebih bijak dari Anda wacana metode-metode yng efektif dalam berdakwah serta memberikan pesan-pesan yng kamu anggap benar.
Itu tak mengurangi kehormatan Anda menjdai Imam besar di organisasi Anda. Justeru hal itu menunjukan kerendahan hati yng selama ini menjadi ciri habib. Pelajari biografi Habib Husein Luar Batang, Embah Priok, Habib Kuncung, serta puluhan habib besar lain-lainnya yng menjadi icon budaya sekalian keagamaan bagi masyarakat Jakarta lebih-lebih kaum Betawi. Saya mampu pastikan, orang-orang tak pernah melakukan mobilisasi serta aksi-aksi penentangan secara frontal.
Pernahkah terlintas di benak Anda bahwasanya ada mungkin salah dalam tindakan Anda? Apa yng Anda yakini benar belum tentu benar pendapat dari orang lain. Munculnya aneka jenis mazhab serta pandang-an ulama yng berbeda-beda sepangjang sejarah umat Islam memperlihatkan pentingnya membangun dialog guna mendengar pendapat orang lain serta meninjau kembali pendapat sendiri bila terbukti salah ataupun tak diterima oleh mayoritas.
Anda tak mewakili wahyu. Pandangan kamu relatif. Pandangan-pandangan Anda meski didasarkan pada ayat ataupun riwayat, tetaplah cuma satu dari tidak sedikit penafsiran. Karena itu, tradisikan mendengar serta mengunjungi ulama-ulama yng lebih tua, lebih matang, lebih bijak meski mungkin berbeda pandang-an yang dengannya Anda, agar pilihan pandang-an Anda lebih variatif serta fleksibel.
Pernahkah terlintas di benak Anda bahwasanya ucapan serta pilihan kata yng terlontar itu tak akan mampu dianulir lantaran tak seluruh pendengaran yng mendengar mampu memahaminya yang dengannya tepat serta baik Penghinaan, hatespeech, pemelesetan nama serta kata-kata yng mampu diartikan menjdai pernyataan rasial justeru bertentangan yang dengannya tujuan-tujuan mulia Anda.
Indonesia merupakan mozaik ragam etnis, budaya, keyakinan, bahasa, tradisi serta lain-lainnya. Jakarta merupakan miniaturnya. Di dalamnya ada aneka etnik; Betawi, Jawa, Batak, Padang serta lain-lainnya. Di dalamnya juga ada agama-agama serta keyakinan-keyakinan yng berbeda; Islam, Kristen, Hindu, Budha serta lain-lainnya. Sadarlah, bahwasanya yng berkerumun era Anda berorasi tak lebih dari 10% warga Jakarta. Hiruk pikuk yng bergema era Anda berpidato tak merepresentasi 12 juta warga Ibu Kota.
Memang, secara faktual Anda memiliki pengikut yng setia serta fanatik namun Anda pun tau bahwasanya sebagian dari orang-orang ataupun sebagian besar dari orang-orang bukan dari warga Jakarta. Dan semuanya tak mempunyai loyalitas yng percis rata. Yang butuh Anda lakukan merupakan mengelola orang-orang yang dengannya baik serta mensterilkan dari unsur-unsur penyusup yng justeru melakukan pembusukan ataupun upaya-upaya untuk merusak citra Anda serta organisasi Anda.
Surat ini saya tulis lantaran rasa hormat saya serta optimisme saya bahwasanya Anda akan berlapang dada untuk mendapatkan kritik konstruktif dari seorang yng tak punya kepentingan apapun, baik pro maupun kontra yang dengannya Anda. Saya pantang menjelekkan Anda di sosmed ataupun mengkritik Anda di sudut-sudut jalan. Saya yakin bila tujuannya baik, maka semestinya Perlu disampaikan. Itulah yng membedakan antara membenci serta mengkritik yang dengannya sangka baik. Tentu kamu berhak mendapatkan ataupun menolak kritik saya. Tapi itu tak penting. Yang penting bagi saya merupakan memperlihatkan kepada warga Jakarta serta Rakyat Indonesia secara umum bahwasanya Habib tak direpresentasi oleh satu sosok saja.
Demikian surat yng saya tulis yang dengannya tujuan baik ini. Semoga Allah SWT menganugerahkan hidayah serta taufiqNya kepada kita seluruh. Amin.
Terimakasih.
Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera untuk kita seluruh.
(Acin Muhdor 28 Oktober 2016) Ahmad Mujib Selasa, 29 November 2016 Inspiratif

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/11/isi-surat-terbuka-habib-acin.html

Seputar Inilah Isi Surat Terbuka Habib Acin Muhdor untuk Habib Rizieq

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Inilah Isi Surat Terbuka Habib Acin Muhdor untuk Habib Rizieq