Definisi Strategi

- 10.54

Definisi Strategi

 
Definisi Strategi - Strategi merupakan Rencana yng disatukan, luas serta berintegrasi yng menghubungkan keunggulan strategis perusahaan yang dengannya tantangan lingkungan, yng dirancang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memastikan bahwasanya tujuan utama dari perusahaan bisa dicapai melalui pelaksanaan yng tepat oleh organisasi (Glueck serta Jauch, p.9, 1989). Kata taktik berasal dari bahasa Yunani "strategia" yng diartikan menjdai "the art of the general" ataupun seni seorang panglima yng umumnya dipakai dalam peperangan. definisi taktik secara umum serta khusus menjdai berikut:
1. Definisi Umum
Strategi merupakan proses penentuan rencana para pemimpin puncak yng berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara ataupun upaya bagaimana agar tujuan yang telah di sebutkan bisa dicapai.
2. Definisi khusus
Strategi adalah tindakan yng bersifat incremental (senantiasa meningkat) serta terus-menerus, dan di lakukan didasari sudut pandang ihwal apa yng diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, taktik hampir selalu dimulai dari apa yng bisa terlaksana serta bukan dimulai dari apa yng terlaksana. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yng baru serta perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan butuh mencari kompetensi inti di dalam usaha yng di lakukan.

Perumusan Strategi

Perumusan taktik adalah proses penyusunan langkah-langkah ke depan yng dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membangun visi serta misi organisasi, menetapkan tujuan strategis serta keuangan perusahaan, dan merancang taktik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai tujuan yang telah di sebutkan dalam rangka menyediakan customer value paling baik.
Beberapa langkah yng butuh di lakukan perusahaan dalam merumuskan taktik, yakni:
1. Mengidentifikasi lingkungan yng akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan serta menentukan misi perusahaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai visi yng dicita-citakan dalam lingkungan yang telah di sebutkan.
2. Melakukan analisis lingkungan internal serta eksternal bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengukur kekuatan serta kelemahan dan kesempatan serta ancaman yng akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran kesuksesan (key success factors) dari strategi-strategi yng dirancang didasari analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan serta target terukur, mengevaluasi banyak sekali pengganti taktik yang dengannya mempertimbangkan sumberdaya yng dimiliki serta kondisi eksternal yng dihadapi.
5. Memilih taktik yng paling sesuai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai tujuan jangka pendek serta jangka panjang. (Hariadi, 2005).

Tingkat-tingkat Strategi

Dengan merujuk pada pandang-an Dan Schendel serta Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan taktik.
Keseluruhannya disebut Master Strategy, yakni: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy serta functional strategy.
a) Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan yang dengannya respons masyarakat. Setiap organisasi memiliki hubungan yang dengannya masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yng berada di luar organisasi yng tak bisa dikontrol. Di dalam masyarakat yng tak terkendali itu, ada pemerintah serta banyak sekali kelompok lain semisal kelompok penekan, kelompok politik serta kelompok sosial lain-lainnya. Jadi dalam taktik enterprise terlihat kekerabatan antara organisasi serta masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan di lakukan menjadikan bisa menguntungkan organisasi. Strategi itu pun menampakkan bahwasanya organisasi sungguh-sungguh bekerja serta berusaha bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan pelayanan yng baik terhadap tuntutan serta kebutuhan masyarakat.
b) Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan yang dengannya misi organisasi, menjadikan Suka disebut Grand Strategy yng meliputi bidang yng digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yng menjadi usaha ataupun urusan kita serta bagaimana kita mengendalikan usaha itu, tak semata-
mata bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijawab oleh organisasi usaha, namun pun oleh setiap organisasi pemerintahan serta organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yng utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama
direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya.
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu Amat penting serta kalau keliru dijawab mampu fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas adalah terjun kedalam dunia usaha agar menjadi kaya maka akibatnya mampu menjadi tidak baik, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa serta negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan pun penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik serta perencanaan stratejik yng selayaknya pun disiapkan oleh setiap organisasi.
c) Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor serta sebagainya. Semua itu dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa mendapatkan keuntungan-keuntungan
stratejik yng sekalian mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yng lebih baik.
d) Functional Strategy
Strategi ini adalah taktik pendukung serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang suksesnya taktik lain. Ada tiga jenis taktik functional yakni:
• Strategi functional ekonomi yakni mencakup fungsi-fungsi yng memungkinkan organisasi hidup menjdai satu kesatuan ekonomi yng sehat, antara lain yng berkaitan yang dengannya keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian serta pengembangan.
• Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yakni planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating,
decision making, representing, serta integrating.
• Strategi isu stratejik, fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yng telah diketahui maupun situasi yng belum diketahui ataupun yng selalu berganti (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat taktik itu adalah kesatuan yng bulat serta menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwasanya mengelola organisasi tak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, namun pun hendaknya memperhitungkan soal
“kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).

Jenis-jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua taktik ataupun lebih secara bersamaan, akan tetapi taktik kombinasi bisa Amat beresiko andai dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yng besar serta terdiversifikasi, taktik kombinasi umumnya dipakai disaat divisi-divisi yng
berlainan menjalankan taktik yng berbeda. Juga, organisasi yng berjuang bagi atau bisa juga dikatakan untuk tetap hidup mungkin mempergunakan gabungan dari sejumlah taktik defensif, semisal divestasi, likuidasi, serta rasionalisasi biaya secara bersamaan.
Jenis-jenis taktik merupakan menjdai berikut:
1. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut menjdai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan bisa mengendalikan para distributor, pemasok, serta / ataupun pesaing.
2. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, serta pengembangan produk kadang disebut menjdai taktik intensif
lantaran semuanya memerlukan usaha-usaha intensif andai posisi kompetisi perusahaan yang dengannya produk yng ada hendak ditingkatkan.
3. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis taktik diversifikasi, yakni diversifikasi konsentrik, horizontal, serta konglomerat. Menambah produk ataupun jasa baru, akan tetapi masih terkait umumnya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk ataupun jasa baru yng tak terkait bagi atau bisa juga dikatakan untuk pelanggan yng telah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk ataupun jasa baru yng tak disebut diversifikasi konglomerat.
4. Strategi Defensif
Disamping taktik integrative, intensif, serta diversifikasi, organisasi pun bisa menjalankan taktik rasionalisasi biaya, divestasi, ataupun likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terlaksana disaat suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya serta aset bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kembali penjualan serta laba yng sedang
menurun. Kadang disebut menjdai taktik berbalik (turnaround) ataupun reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana taktik bekerja yang dengannya sumber daya dibatasi serta menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan serta media.
Divestasi merupakan menjual suatu divisi ataupun bagian dari organisasi. Divestasi Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan modal yng selanjutnya akan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk akusisi ataupun investasi strategis lebih lanjut. Divestasi bisa menjadi bagian dari taktik rasionalisasi biaya menyeluruh bagi atau bisa juga dikatakan untuk melepaskan organisasi dari usaha yng tak menguntungkan, yng memerlukan modal terlalu besar, ataupun tak cocok yang dengannya aktivitas lain-lainnya dalam perusahaan. Likuidasi merupakan menjual seluruh aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset yang telah di sebutkan. Likuidasi adalah pengakuan kekalahan serta akibatnya mampu adalah taktik yng secara emosional sulit di lakukan. Namun, siapa tau lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
5. Strategi Umum Michael Porter
Menurut Porter, ada tiga landasan taktik yng bisa membantu organisasi mendapatkan keunggulan kompetitif, yakni keunggulan biaya, diferensiasi, serta fokus. Porter menamakan ketiganya taktik umum.
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar yang dengannya biaya per unit Amat rendah bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumen yng peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi merupakan taktik yang dengannya tujuan membuat produk serta menyediakan jasa yng dianggap unik di seluruh industri serta ditujukan kepada konsumen yng relatif tak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berguna membuat produk serta menyediakan jasa yng memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
(David, p.231, 2004)

Source Article and Picture : http://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-strategi.html

Seputar Definisi Strategi

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Definisi Strategi