Cara Membuat Artikel yang Baik dan Berkualitas ala Agung Sedayu

- 19.46

Cara Membuat Artikel yang Baik dan Berkualitas ala Agung Sedayu

 
Artikel ataupun yang Suka disebut karangan ilmiah ternama merupakan opinii ataupun pendapat ataupun gagasan pribadi seseorang yang sifatnya ilmiah dan disajikan secara ternama di media massa, yang meliputi aneka macam aspek ke hidup-an, baik politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam. Dalam penyajiannya karangan ini mengacu pada metode penulisan yang gampang dimengerti, lugas dan kritis.
Adapun langkah-langkah penulisan tulisan atau artikel merupakan :
1. Menggali ide
kita Perlu mampu menuangkan ide-ide kita kedalam tulisan atau artikel sampai-sampai tulisanya adalah murni pikiran kita. Dalam menggali ide, kita Perlu mengunakan pemikiran yang sistematis. Mungkin kita mampu bertanya pada diri kita sendiri apa yang ingin kita sampaikan, lalu kenapa ada masalah muncul dan bagaimana pandang-an kita cara menyelesaikan masalah yang telah di sebutkan.
2. Membuat kerangka goresan pena secara detail
Kerangka goresan pena secara simpel umumnya berawal dari pendahuluan, pemaparan masalah, kesimpulan. Bisa juga dilengkapi yang dengannya solusi permasalahan.
3. Mengumpulkan data, fakta, rujukan dan bahan bacaan
langkah ketiga merupakan mencari dukungan opini kita. Ketika kita membuat goresan pena wacana budaya freesex yang sedang merajalela, maka kita memerlukan data wacana berapa orang yang pernah melakukan hubungan sex dalam sampel yang kita pilih, berapa frekuensii hubunganya, seberapa Suka berganti-ganti pasangan. Lantas kita lantas mengumpulkan goresan pena wacana budaya freesex. Tanpa dukungan dari data-data ataupun bahan bacaan maka goresan pena kita terlihat impoten atau juga tak mampu melakukan penetrasi yang lebih mendalam pada otak pembaca.
4. Menulis yang dengannya ekspresi bebas
Langkah yang terakhir adalah mulai menuliskan seluruh yang telah kita bisa. Kita tak butuh berpikir bahwasanya menulis itu semisal menjalankan sebuah mesin mekanis yang amat rumit. Jangan pernah mengulur waktu, karena yang dengannya menunda-nunda akan timbul rasa bosan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali lagi.
Tulis apa saja yang terbersit dalam pikiran.
5. Editing
Setelah seluruh ditulis barulah kita membaca ulang apa yang telah kita tulis lalu mengedit dan menyusunya yang dengannya rapi. Periksalah goresan pena yang telah selesai dibuat, dari kesalahan yang terlaksana baik kesalahan pada data, kata ataupun kalimat dan pemaparan yang tidak lebih tajam.

Standar penulisan tulisan atau artikel
  • Aktual. Aktualitas adalah prioritas utama. Prioritas mampu dikaitkan yang dengannya momentum yang tengah terlaksana di masyarakat, mampu pun yang dengannya momentum sejarah. Misalnya yang dengannya menulis soal kartini menjelang tanggal 21 April.
  • Bahasa yang lugas, padat dan tak bertele-tele. Bahasa yang bertele-tele membuat penyampaian gagasan menjadi tidak lebih menajam. Selain itu bisa juga membingungkan dan memusingkan pembaca menjadikan ide yang tersirat gagal ditransformasikan.
  • Tulisan memiliki kandungan hal yang baru, baik data maupun pandang-an. Banyak penulis baru yang berambisi memasukkan nama besar dan pemikiranya dalam goresan pena, akan tetapi hasil nya tidak lebih adalah kumpulan review ataupun kutipan belaka. Upayakan pun agar data yang kamu genakan akurat.
  • Ide kamu orisinil ? Upayakan agar ide opini kamu memanglah orisinil. Hal ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari tuduhan plagiator.
  • Tulisan kamu tak terlalu berat dan teoritis. Harus dicamkan, bahwasanya tulisan atau artikel Perlu mampu dibaca seluruh orang. Menulis teknis fisika atom misalnya, terperinci tak akan dimuat. Tapi menulis sumbangan faslsafah atom bagi kemanusiaan mungkin besar mampu dimuat.
  • Isu dalam goresan pena kamu belum berlalu dalam mainframe besar. Perhatikan isu-isu besar yang tengah terlaksana di masyarakat. Jelas kamu saat ini tak mungkin menulis menulis soal tata cara pemilihan anggota legislatif karena masa kampanye dan sidang umum sudah berlalu.
  • Tidak terlalu panjang ( max lima halaman).

Syarat penciptaan goresan pena yang bermutu
Menulis sebenarnya butuh ketrampilan khusus dan latihan secara terus menerus. Untuk menulis opini seseorang Perlu memiliki sejumlah kemampuan antara lain mampu merumuskan masalah yang dengannya baik, berbahasa lugas, punya pengetahuan umum yang baik, dan siapa tau yang agak penting adalah punya pemahaman filsafat. Muatan goresan pena orang yang punya pengetahuan terperinci berbeda yang dengannya goresan pena orang yang tak memiliki pemahaman filsafat.
Pemahaman filsafat ini janganlah diartikan kita akan menjadi filosof semisal plato ataupun aristoteles. Namun, bagaimana kita mampu menganalisa sebuah masalah yang dengannya pisau bedah yang kita punyai. Pisau bedah itu adalah filsafat. Misalkan bagaimana kita membedah ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin yang dengannya teori marxis. ataupun sikap pemda yang pilih beri terhadap PKL dan menganakemaskan pembangunan ruko dan supermarket yang dengannya teori strukturalis. Dsb…dsb…
Tapi ingat ! teori cuma sebatas teori. Intinya adalah bagaimana kita mengaplikasikan penggunaan teori ataupun filsafat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menganalisa permasalahan yang kita tuju. So, jangan hingga kita terjebak dalam cuma mengulang secara redaksional teori ataupun filsafat itu.
Selain itu, pengetahuan dan wawasan pun diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membikin goresan pena kita “bernyawa”. Ada tidak sedikit cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah wawasan kita. Misalnya yang dengannya banyak-banyak membaca buku dan rajin mengikuti diskusi dan mengkomunikasikanya yang dengannya seorang yang berpengalaman. Bila pikiran kita telah kekeyangan wacana dan berita maka proses penciptaan goresan pena akan makin ringan.
Setelah itu seluruh selesai, sajikanlah goresan pena kita yang dengannya penuh percaya diri. Jangan pernah beranggapan bahwasanya goresan pena orang lain selalu lebih baik dari goresan pena kita. BE YOUR SELF !
Budayakan Menulis
Menulis merupakan bagian dari unsur-unsur belajar (study). Proses belajar tidaklah dilihat dari banyaknya berdiskusi ataupun membaca buku saja. Namun, bagaimana kita mampu menuangkan itu dalam bentuk dan mensosialisasikan dalam bentuk lain.
Menulis opini merupakan sarana efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyuarakan aspirasi ataupun menyebarkan ide kita. Melalui sebuah media, goresan pena kita akan terbaca oleh orang lain. Itu berguna misi penyebaran ide kita tidak banyak tidak sedikit sudah terlaksana.
Rentang waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyerap pesan yang disampaikan secara lisan itu Amat singkat. Berdasarkan penelitian kemamp[uan sesorang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengingat pesan maksimal cuma 12 jam. Lewat dari itu, mungkin pesan akan hilang sampai-sampai 80 %. Sedangkan pesan goresan pena bisa diserap dan dipelajari bagi atau bisa juga dikatakan untuk waktu yang lama.
Pesan tertulis bisa dijadikan dokumentasi yang bisa dipakai kembali andai diharapkan. Dengan kemampuan kits menulis, maka kita tak cuma belajar bagi atau bisa juga dikatakan untuk menuangkan gagasan dalam bentuk media saja. Namun pun, yang dengannya menulis kita mampu mencatat suatu proses yang terlaksana secara aktual dan bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk dokumentasi.
Tips menulis yang dengannya gampang:
Menulis = membebaskan diri
Setiap orang punya kemampuan menulis. Kemampuan ini ibarat jin yang tersumbat dalam botol Aladin. Karena itu tiap orang butuh mencoba keras membebaskan sumbatan agar potensi menulis melejit keluar.
Menulis = mengekspresikan diri
Hal ini adalah cara membuang sumbatan botol. Anggaplah di dunia ini cuma kamu sendiri. Dan kamu bebas mengutarakan apupun tanpa ada orang yang akan menganbcam ataupun menilainya.
Menulis = menemukan diri
Ini bisa dikatakan mempercepat pembuangan sumbatan botol. Anda akan terdorong Amat keras bila aktivitas menulis di targetkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenal diri kamu sendiri.
Memiliki catatan harian
Ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk menampung semburan potensi menulis. Tulislah apa saja sepanjang hari. Dan terbukti, orang yang Suka mengungkapkan isi hatinya pada buku harian, mampu menghasilkan goresan pena yang nyaman dibaca.
Kebiasaan menulis = menangkap ide
Seringkali kita menghadiri sebuah diskusi dimana tidak sedikit ide-ide berloncatan. Maka amat bermanfaat sekali kalau kita mencatatnya menjdai investasi ide yang siap di”blow up”. Dan mampu pun dijadikan dokumentasi yang berisi kumpulan berita yang mampu dipanggil setiap era kita membutuhkanya.
Langkah-langkah penulisan sebuah tulisan atau artikel :
  1. Menentukan topik goresan pena. Topik Perlu mempunyai nilai yang aktual, sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di masyarakat.
  2. Membuat kerangka goresan pena secara detail. Kerangka goresan pena secara simpel umumnya berawal dari pendahuluan, pemaparan masalah, kesimpulan. Bisa juga dilengkapi yang dengannya solusi permasalahan.
  3. Pengumpulan data, fakta dan kepustakaan penunjang didasari kerangka goresan pena.
  4. Memeriksa goresan pena yang telah selesai dibuat, dari kesalahan yang terlaksana baik kesalahan pada data, kata ataupun kalimat dan pemaparan yang tidak lebih tajam.
Hak cipta Tulisan ini ada pada Agung Sedayu. Ahmad Mujib Kamis, 01 Desember 2016 Literasi

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/12/cara-membuat-artikel-berkualitas.html

Seputar Cara Membuat Artikel yang Baik dan Berkualitas ala Agung Sedayu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Membuat Artikel yang Baik dan Berkualitas ala Agung Sedayu