Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah | Referensi terbaru di 2017 via web Pengertian dan Arti Kata. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Pengertian dan Arti Kata. Artikel ini di beri judul Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Konten ini untuk anda pembaca setia https://pengertiandefinisi-kata.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Pengertian dan Arti Kata dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Pengertian dan Arti Kata di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah di bawah ini dari situs web Pengertian dan Arti Kata.Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan yng bersumber pada ke hidup-an kita-kita. Manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yng silih berubah. Persoalan yng satu bisa diatasi, duduk perkara yng lain muncul, demikian seterusnya. Manusia tak percis satu yang dengannya yng lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Manusia butuh mengenal dirinya sendiri yang dengannya sebaik-baiknya. Karena yang dengannya mengenal dirinya sendiri, orang-orang akan bisa bertindak yang dengannya tepat sesuai yang dengannya kemampuan yng ada pada pada dirinya.
Bimbingan dan Konseling merupakan pemberian bantuan kepada para peserta didik baik secara individual maupun kelompok mengenai permasalahan-permasalahan yng dihadapi agar orang-orang bisa mampu berdiri diatas kaki sendiri dan berkembang secara optimal. Adapun latar belakang perlunya Bimbingan Konseling bisa dibedakan menjadi beberapa faktor diantaranya
1. BERDASARKAN FAKTOR PSIKOLOGIS
Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis Bimbingan dan konseling Amat butuh sekali lantaran dasarnya memang bisa memberikan penjelasan bahwasanya individu adalah pribadi yng unik semisal menyangkut aspek kecerdasan, emosional, sosiabilitas, sikap, kebiasaan, dan kemampuan penyesuaian diri, individu tak percis dan pasti mempunyai perbedaan, bisa memberikan pemahaman perihal tingkah laku individu seiring perkembangannya yng selalu berganti sesuai yang dengannya tugas perkembangannya kearah kematangan, tingkah laku yng butuh diubah ataupun dikembangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi masalah yng dihadapi, dan bisa memberikan pemahaman perihal masalah-masalah psikologis. Baca pun Pendidikan Karakter yang dengannya Pendekatan Keteladanan.
Selanjutnya akan diuraikan masalah psikologis yng adalah latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling di sekolah
A. Masalah perkembangan individu
B. Faktor Perbedaan Individu
Keunikan individu berguna tak ada dua orang individu yng percis persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik aspek jasmaniah maupun rohaniah. Individu yng satu berbeda dan individu yng lainny.
Faktor pembawaan dan lingkungan menjdai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu meskipun yang dengannya lingkungan percis. Dan sebaliknya lingkungan yng berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun pembawaannya percis.
Di sekolah seringkali tampak masalah perbedaan individu ini, misalnya ada siswa yng Amat cepat dan ada yng lambat belajar, ada yng cerdas, dan ada yng berbakat dalam bidang tertentu, dan sebagainya.
Kenyataan ini akan membawa konsekwensi bagi pelayanan pendidikan, khususnya yng menyangkut bahan pelajaran, metode mengajar, alat-alat pelajaran, penilaian, dan pelayanan lain. Di samping itu, perbedaan perbedaan ini seringkali tidak sedikit memicu masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi lingkungan. Siswa akan menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri antara keunikan dirinya yang dengannya tuntutan dalam lingkungannya
Beberapa segi perbedaan individual yng butuh mendapatkan perhatian adalah perbedaan dalam:
C. Masalah Kebutuhan Individu
Kebutuhan adalah dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku lantaran ada dorongan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu sukses dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan terasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan tidak sedikit memicu masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwasanya tingkah laku individu adalah cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya adalah perwujudan bisnis pemenuhan kebutuhan yang telah di sebutkan.
Sekolah hendaknya menyadari hal yang telah di sebutkan, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yng sebaik-baiknya dalam bisnis memenuhi kebutuhan yang telah di sebutkan.
Seperti sudah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan tidak sedikit memicu masalah-masalah bagi dirinya. Pada biasanya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yakni kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yng Perlu kita perhatikan adalah kebutuhan:
D. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Kegiatan ataupun tingkah laku pada hakikatnya adalah cara pemenuhan kebutuhan. Banyak cara yng bisa ditempuh individu bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhannya, baik cara-cara yng wajar maupun yng tak wajar, cara-cara yng disadari maupun yng tak disadari. Yang penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan ini, individu Perlu bisa menyesuaikan antara kebutuhan yang dengannya segala mungkin yng ada dalam lingkungan, disebut menjdai proses penyesuaian diri. Individu Perlu menyesuaikan diri yang dengannya aneka macam lingkungan baik lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Proses penyesuaian diri ini ramai sekali memicu aneka macam masalah lebih-lebih bagi diri individu sendiri. Jika individu bisa sukses memenuhi kebutuhannya sesuai yang dengannya lingkungannya dan tanpa memicu gangguan ataupun kerugian bagi lingkungannya, hal itu disebut “adjusted” ataupun penyesuaian yng baik. Dan sebaliknya andai individu gagal dalam proses penyesuaian diri yang telah di sebutkan, disebut “maladjusted” ataupun salah sesuai.
Dalam hal ini sekolah hendaknya memberikan bantuan agar setiap siswa bisa menyesuaikan diri yang dengannya baik dan terhindar dan timbulnya gejala gejala tak sesuai. Sekolah hendaknya menempatkan diri menjdai suatu lingkungan yng memberikan kemudahan-kemudahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tercapainya penyesuaian yng baik.
Sebagaimana sudah dikatakan bahwasanya andai individu gagal dalam mendapatkan penyesuaian diri, maka ia akan hingga pada suatu situasi tak sesuai. Gejala-gejala tak sesuai ini akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yng tidak lebih wajar ataupun yng Suka disebut menjdai bentuk kelainan tingkah laku.
Kenyataan kelainan tingkah laku ini Suka tampak semisal tingkah laku proaktif, rasa rendah diri, bersifat bandel, haus perhatian, mencuri dan sebagainya. Gejala-gejala semacam itu seringkali tidak sedikit memicu aneka macam masalah. Tentu saja hal itu tak bisa dibiarkan terus, lantaran
E. Masalah belajar
Secara psikologis belajar bisa diartikan menjdai suatu proses mendapatkan perubahan tingkah laku bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan pola-pola respons yng baru yng diharapkan dalam interaksi yang dengannya lingkungan secara efisien. Dalam proses belajar bisa timbul aneka macam masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah belajar, misalnya bagaimana menciptakan kondisi yng baik agar perbuatan belajar sukses, memilih metode dan alat-alat yng tepat sesuai yang dengannya jenis dan situasi belajar, membuat rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar yang dengannya keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainya. Pelajari pun Penyebab Kesulitan Belajar Anak dan Cara Mengatasinya
Beberapa masalah belajar, misalnya:
2. BERDASARKAN FAKTOR SOSIAL-BUDAYA
Perkembangan zaman (globalisasi) memicu perubahan dan kemajuan dalam masyarakat.
Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, berita dsb. Berbagai permasalahan yng dihadapi oleh individu diantaranya:
3. BERDASARKAN FAKTOR AGAMA
Setiap individu adalah mahluk Tuhan yng dasarnya memang percis mempunyai fitrah menjdai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini pun, Amat diharapkan sekali bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas individu, semisal: dekadensi moral, budaya hedonistik, dan penyakit hati.
Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agar setiap individu mampu memandang setiap tantangan ke arah positif bukan bahkan terjerumus ke arah negatif, menjadikan ke hidup-an bisa dijalani sesuai yang dengannya kaidah-kaidah agama. Alasan ini dia yng mendorong adanya bimbingan di sekolah, khususnya bimbingan yng berkaitan yang dengannya ke hidup-an moral.
Landasan agama bimbingan dan koseling dasarnya memang ingin menetapkan klien menjdai mahluk Tuhan yang dengannya segenap kemuliaannya, pendekatan bimbingan dan koseling yng terintegrasi didalamnya dimensi agama, sebenarnya disenangi oleh masyarakat amerika dewasa ini. Kondisi ini didasarkan oleh hasil polling gallup pada tahun 1992 yng menunjukan:
Pendidikan diartikan menjdai suatu bisnis sadar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan kepribadian yng berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan pendidikan (GBHN) merupakan: “Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.
Jelas bahwasanya yng menjadi tujuan inti dari pendidikan merupakan perkembangan kepribadian secara optimal dari setiap anak didik menjdai pribadi sesuai yang dengannya potensi masing-masing.
Contoh Pribadi yng berkembang :
Apakah peran Guru dalam pendidikan?
Ada tiga hal pokok yng menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segi pendidikan.
Dilihat dan segi dirinya sendiri (self oriented), seorang guru Perlu berperan menjdai:
Secara psikologis, Guru dipandang menjdai:
Guru menjdai direktur belajar
Dalam proses belajar mengajar tak cuma memakai pendekatan instruksional namun pun melalui
pendekatan, Perlu memahami siswa secara mendalam menjadikan bisa membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Sebagai ‘director of learning’ , guru sekalian berperan menjdai pembimbing dalam proses belajar siswanya yng Perlu :
Dilihat dari hakikat pendidikan menjdai suatu bisnis sadar dalam mengembangkan kepribadian. Maka dalam hal ini proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yng lebih luas dari pada sekedar pengajaran; yakni yang dengannya pendekatan pribadi melalui layanan bimbingan dan konseling.
Pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terlaksana perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya. Siswa menjdai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui layanan bimbingan.
Guru memiliki peranan yng tak cuma menjdai pengajar, namun lebih luas lagi yakni menjdai pendidik Guru seyogyanya bisa mempergunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya diwujudkan melalui layanan bimbingan.
Uraian di atas, menjelaskan bahwasanya perlunya layanan bimbingan di sekolah merupakan berlatarbelakangkan tiga aspek.
Di era ini ilmu pengetahuan, berita dan teknologi berkembang Amat pesat. Oleh lantaran itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu bisa mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan yang telah di sebutkan. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yng lebih ditujukan pada penerapan teknologi yng Perlu dimilliki dan dikuasai lantaran makin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan dan kompetisi antar individu.
Dengan perkembangan teknologi yng Amat pesat, timbul dua masalah penting yng menyebabakan
kerumitan struktur dan keadaan masyarakat, adalah:
Sumber: Slide Mata kuliah Bimbingan dan Konseling oleh bu LISA DEVI DIAN ARIFIA, M.Psi Ahmad Mujib Rabu, 03 Desember 2014 Pendidikan
Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2014/12/latar-belakang-perlunya-bimbingan-dan.html
Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan yng bersumber pada ke hidup-an kita-kita. Manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yng silih berubah. Persoalan yng satu bisa diatasi, duduk perkara yng lain muncul, demikian seterusnya. Manusia tak percis satu yang dengannya yng lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Manusia butuh mengenal dirinya sendiri yang dengannya sebaik-baiknya. Karena yang dengannya mengenal dirinya sendiri, orang-orang akan bisa bertindak yang dengannya tepat sesuai yang dengannya kemampuan yng ada pada pada dirinya.
Bimbingan dan Konseling merupakan pemberian bantuan kepada para peserta didik baik secara individual maupun kelompok mengenai permasalahan-permasalahan yng dihadapi agar orang-orang bisa mampu berdiri diatas kaki sendiri dan berkembang secara optimal. Adapun latar belakang perlunya Bimbingan Konseling bisa dibedakan menjadi beberapa faktor diantaranya
1. BERDASARKAN FAKTOR PSIKOLOGIS
Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis Bimbingan dan konseling Amat butuh sekali lantaran dasarnya memang bisa memberikan penjelasan bahwasanya individu adalah pribadi yng unik semisal menyangkut aspek kecerdasan, emosional, sosiabilitas, sikap, kebiasaan, dan kemampuan penyesuaian diri, individu tak percis dan pasti mempunyai perbedaan, bisa memberikan pemahaman perihal tingkah laku individu seiring perkembangannya yng selalu berganti sesuai yang dengannya tugas perkembangannya kearah kematangan, tingkah laku yng butuh diubah ataupun dikembangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi masalah yng dihadapi, dan bisa memberikan pemahaman perihal masalah-masalah psikologis. Baca pun Pendidikan Karakter yang dengannya Pendekatan Keteladanan.
Selanjutnya akan diuraikan masalah psikologis yng adalah latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling di sekolah
A. Masalah perkembangan individu
- Hasil proses belajar bergantung pada tingkat kematangan yng sudah dicapai
- Tempo perkembangan berlangsung cepat pada tahun- tahun permulaan
- Setiap individu mempunyai tempo perkembangan masing-masing
- Perkembangan individu mengikuti pola umum
- Faktor pembawaan dan lingkungan percis pengaruhnya terhadap proses perkembangan individu
- Masalah perbedaan individu di sekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yng yng percis, namun hasil nya berbeda, ada siswa yng cepat, lambat, ada yng cerdas, dan malas dalam belajar.
B. Faktor Perbedaan Individu
Keunikan individu berguna tak ada dua orang individu yng percis persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik aspek jasmaniah maupun rohaniah. Individu yng satu berbeda dan individu yng lainny.
Faktor pembawaan dan lingkungan menjdai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu meskipun yang dengannya lingkungan percis. Dan sebaliknya lingkungan yng berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun pembawaannya percis.
Di sekolah seringkali tampak masalah perbedaan individu ini, misalnya ada siswa yng Amat cepat dan ada yng lambat belajar, ada yng cerdas, dan ada yng berbakat dalam bidang tertentu, dan sebagainya.
Kenyataan ini akan membawa konsekwensi bagi pelayanan pendidikan, khususnya yng menyangkut bahan pelajaran, metode mengajar, alat-alat pelajaran, penilaian, dan pelayanan lain. Di samping itu, perbedaan perbedaan ini seringkali tidak sedikit memicu masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi lingkungan. Siswa akan menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri antara keunikan dirinya yang dengannya tuntutan dalam lingkungannya
Beberapa segi perbedaan individual yng butuh mendapatkan perhatian adalah perbedaan dalam:
- Kecerdasan
- Kecakapan
- Hasil belajar
- Bakat
- Sikap
- Kebiasaan
- Pengetahuan
- Kepribadian
- Cita-cita
- Kebutuhan
- Minat
- Pola-pola dan tempo perkembangan
- Ciri-ciri jasmaniah
- Latar belakang lingkungan
C. Masalah Kebutuhan Individu
Kebutuhan adalah dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku lantaran ada dorongan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu sukses dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan terasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan tidak sedikit memicu masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwasanya tingkah laku individu adalah cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya adalah perwujudan bisnis pemenuhan kebutuhan yang telah di sebutkan.
Sekolah hendaknya menyadari hal yang telah di sebutkan, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yng sebaik-baiknya dalam bisnis memenuhi kebutuhan yang telah di sebutkan.
Seperti sudah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan tidak sedikit memicu masalah-masalah bagi dirinya. Pada biasanya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yakni kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yng Perlu kita perhatikan adalah kebutuhan:
- Memperoleh beri sayang
- Memperoleh harga diri
- Untuk mendapatkan Penghrapan yng percis
- Ingin dikenal
- Memperoleh prestasi dan posisi
- Untuk dibutuhkan orang lain
- Merasa bagian dari kelompok
- Rasa aman dan perlindungan diri
- Untuk mendapatkan kemerdekaan diri
D. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Kegiatan ataupun tingkah laku pada hakikatnya adalah cara pemenuhan kebutuhan. Banyak cara yng bisa ditempuh individu bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhannya, baik cara-cara yng wajar maupun yng tak wajar, cara-cara yng disadari maupun yng tak disadari. Yang penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan ini, individu Perlu bisa menyesuaikan antara kebutuhan yang dengannya segala mungkin yng ada dalam lingkungan, disebut menjdai proses penyesuaian diri. Individu Perlu menyesuaikan diri yang dengannya aneka macam lingkungan baik lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Proses penyesuaian diri ini ramai sekali memicu aneka macam masalah lebih-lebih bagi diri individu sendiri. Jika individu bisa sukses memenuhi kebutuhannya sesuai yang dengannya lingkungannya dan tanpa memicu gangguan ataupun kerugian bagi lingkungannya, hal itu disebut “adjusted” ataupun penyesuaian yng baik. Dan sebaliknya andai individu gagal dalam proses penyesuaian diri yang telah di sebutkan, disebut “maladjusted” ataupun salah sesuai.
Dalam hal ini sekolah hendaknya memberikan bantuan agar setiap siswa bisa menyesuaikan diri yang dengannya baik dan terhindar dan timbulnya gejala gejala tak sesuai. Sekolah hendaknya menempatkan diri menjdai suatu lingkungan yng memberikan kemudahan-kemudahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tercapainya penyesuaian yng baik.
Sebagaimana sudah dikatakan bahwasanya andai individu gagal dalam mendapatkan penyesuaian diri, maka ia akan hingga pada suatu situasi tak sesuai. Gejala-gejala tak sesuai ini akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yng tidak lebih wajar ataupun yng Suka disebut menjdai bentuk kelainan tingkah laku.
Kenyataan kelainan tingkah laku ini Suka tampak semisal tingkah laku proaktif, rasa rendah diri, bersifat bandel, haus perhatian, mencuri dan sebagainya. Gejala-gejala semacam itu seringkali tidak sedikit memicu aneka macam masalah. Tentu saja hal itu tak bisa dibiarkan terus, lantaran
E. Masalah belajar
Secara psikologis belajar bisa diartikan menjdai suatu proses mendapatkan perubahan tingkah laku bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan pola-pola respons yng baru yng diharapkan dalam interaksi yang dengannya lingkungan secara efisien. Dalam proses belajar bisa timbul aneka macam masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah belajar, misalnya bagaimana menciptakan kondisi yng baik agar perbuatan belajar sukses, memilih metode dan alat-alat yng tepat sesuai yang dengannya jenis dan situasi belajar, membuat rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar yang dengannya keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainya. Pelajari pun Penyebab Kesulitan Belajar Anak dan Cara Mengatasinya
Beberapa masalah belajar, misalnya:
- Bagaimana menciptakan kondisi yng baik agar perbuatan belajar sukses,
- Memilih metode dan alat-alat yng tepat sesuai yang dengannya jenis dan situasi belajar,
- Membuat rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar yang dengannya keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainya.
- Pengaturan waktu belajar
- Memilih cara belajar
- Menggunakan buku-buku pelajaran
- Belajar berkelompok
- Mempersiapkan ujian, memilih jurusan kuliah dan mata kuliah yng cocok, dsb
2. BERDASARKAN FAKTOR SOSIAL-BUDAYA
Perkembangan zaman (globalisasi) memicu perubahan dan kemajuan dalam masyarakat.
Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, berita dsb. Berbagai permasalahan yng dihadapi oleh individu diantaranya:
- Pengangguran
- Syarat-syarat pekerjaan
- Gangguan penyesuaian diri, jenis dan peluang pendidikan,
- Perencanaan dan pemilihan pendidikan
- Masalah hubungan sosial
- Masalah keluarga
- Keuangan, masalah pribadi dsb.
3. BERDASARKAN FAKTOR AGAMA
Setiap individu adalah mahluk Tuhan yng dasarnya memang percis mempunyai fitrah menjdai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini pun, Amat diharapkan sekali bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas individu, semisal: dekadensi moral, budaya hedonistik, dan penyakit hati.
Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agar setiap individu mampu memandang setiap tantangan ke arah positif bukan bahkan terjerumus ke arah negatif, menjadikan ke hidup-an bisa dijalani sesuai yang dengannya kaidah-kaidah agama. Alasan ini dia yng mendorong adanya bimbingan di sekolah, khususnya bimbingan yng berkaitan yang dengannya ke hidup-an moral.
Landasan agama bimbingan dan koseling dasarnya memang ingin menetapkan klien menjdai mahluk Tuhan yang dengannya segenap kemuliaannya, pendekatan bimbingan dan koseling yng terintegrasi didalamnya dimensi agama, sebenarnya disenangi oleh masyarakat amerika dewasa ini. Kondisi ini didasarkan oleh hasil polling gallup pada tahun 1992 yng menunjukan:
- Sebanyak 66% masyarakat menyenangi konselor yng profisional, yng mempunyai nilai-nilai keyakinan dan spiritual.
- Sebanyak 80% masyarakat menyenangi proses konseling yng memperhatikan nilai-nilai keyakinan (agama)
Pendidikan diartikan menjdai suatu bisnis sadar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan kepribadian yng berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan pendidikan (GBHN) merupakan: “Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.
Jelas bahwasanya yng menjadi tujuan inti dari pendidikan merupakan perkembangan kepribadian secara optimal dari setiap anak didik menjdai pribadi sesuai yang dengannya potensi masing-masing.
Contoh Pribadi yng berkembang :
- Kegiatan pendidikan bersifat menyeluruh
- Tidak cuma berupa kegiatan instruksional (pengajaran) akan
- namun meliputi kegiatan yng memberi jaminan bahwasanya setiap anak
- didik secara pribadi mendapatkan layanan menjadikan akhirnya
- bisa berkembang secara optimal
- Pengadministrasian yng baik
- Kurikulum beserta proses belajar mengajar yng memadai
- Layanan pribadi kepada anak didik melalui bimbingan & konseling.
Apakah peran Guru dalam pendidikan?
- Pengambilan inisiatif, pengarah dan penilai kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini berguna bahwasanya guru turut dan mikirin kegiatan-kegiatan pendidikan yng direncanakan dan nilainya.
- Wakil masyarakat yng berguna dalam lingkungan sekolah guru menjadi suatu masyarakat. Guru Perlu mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yng baik.
- Orang yng ahli dalam mata pelajaran. Bahwa guru bertanggung jawab bagi atau bisa juga dikatakan untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yng berupa pengetahuan, hendaknya akan diajarkannya baik isi maupun metode.
- Penegak disiplin yakni Perlu melindungi agar tercapai suatu disiplin.
- Pelaksana administrasi pendidikan Di samping menjadi pengajar, guru pun bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan. Dia Perlu mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administratif.
- Pemimpin generasi muda. Masa depan generasi muda terdapat atau terletak di tangan guru. Guru berperan menjdai pemimpin orang-orang dalam mempersiapkan diri bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi anggota masyarakat yng dewasa.
- Penterjemah kepada masyarakat pengertiannya guru berperan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk masalah-masalah pendidikan. Baca pun 10 Rutinitas dan Tanggung Jawab Seorang Guru yng Wajib Diketahui
Ada tiga hal pokok yng menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segi pendidikan.
- Pertama merupakan dilihat dan hakikat pendidikan menjdai suatu bisnis sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini memiliki kandungan implikasi bahwasanya proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yng lebih luas dari pada sekedar pengajaran
- Kedua pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terlaksana perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya
- Ketiga pada hakikatnya guru memiliki peranan yng tak cuma menjdai pengajar, namun lebih luas dari itu, yakni menjdai pendidik
Dilihat dan segi dirinya sendiri (self oriented), seorang guru Perlu berperan menjdai:
- Petugas sosial yakni seorang yng Perlu membantu bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan masyarakat.
- Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat guru senantiasa adalah petugas-petugas yng bisa dipercaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk berpartisipasi di dalamnya.
- Pelajar dan ilmuwan yakni menjdai yng senantiasa terus menerus menuntut ilmu pengetahuan.
- Dengan aneka macam cara setiap era guru senantiasa belajar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Disamping itu guru menjadi spesialisasi, misalnya seorang guru matematik akan menjadi wakil dan dunia matematika.
- Orang tua: yakni mewakili orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya.
Secara psikologis, Guru dipandang menjdai:
- Ahli psikologi pendidikan yakni petugas psikologi dalam pendidikan, yng melaksanakan tugasnya atas dasar prinsipprinsip psikologi.
- Seniman dalam hubungan antar kita-kita ( human relation), yakni orang yng mampu membuat hubungan antarmanusia bagi atau bisa juga dikatakan untuk tujuan tertentu, yang dengannya mempergunakan teknik tertentu, khususnya dalam kegiatan pendidikan.
- Pembentuk kelompok menjdai jalan ataupun alat dalam pendidikan.
- Catalytic agent yakni orang yng memiliki pengaruh dalam memicu pembaharuan. Sering juga peranan ini disebut menjdai inovator (pembaharu).
- Petugas kebugaran atau kesehatan mental ( hygiene worker) yng bertanggung jawab terhadap pembinaan kebugaran atau kesehatan mental khususnya kebugaran atau kesehatan mental siswa.
Guru menjdai direktur belajar
Dalam proses belajar mengajar tak cuma memakai pendekatan instruksional namun pun melalui
pendekatan, Perlu memahami siswa secara mendalam menjadikan bisa membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Sebagai ‘director of learning’ , guru sekalian berperan menjdai pembimbing dalam proses belajar siswanya yng Perlu :
- mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok
- memberikan informasi-informasi yng diharapkan dalam proses belajar
- memberikan peluang yng memadai agar setiap siswa bisa belajar sesuai yang dengannya karakteristik pribadinya
- membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yng dihadapinya
- menilai kesuksesan setiap langkah kegiatan yng sudah di lakukan.
Dilihat dari hakikat pendidikan menjdai suatu bisnis sadar dalam mengembangkan kepribadian. Maka dalam hal ini proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yng lebih luas dari pada sekedar pengajaran; yakni yang dengannya pendekatan pribadi melalui layanan bimbingan dan konseling.
Pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terlaksana perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya. Siswa menjdai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui layanan bimbingan.
Guru memiliki peranan yng tak cuma menjdai pengajar, namun lebih luas lagi yakni menjdai pendidik Guru seyogyanya bisa mempergunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya diwujudkan melalui layanan bimbingan.
Uraian di atas, menjelaskan bahwasanya perlunya layanan bimbingan di sekolah merupakan berlatarbelakangkan tiga aspek.
- Pertama merupakan aspek lingkungan khususnya lingkungan. sosial kultural, yng secara langsung maupun tak langsung memberi pengaruh individu siswa menjdai subjek didik, dan sekolah menjdai lembaga pendidikan. Sebagai akibat dari lingkungan pengaruh sosial-kultural ini, maka individu memerlukan adanya bantuan dalam perkembangannya, dan sekolahpun memerlukan pendekatan khusus. Bantuan dan pendekatan yng diharapkan merupakan layanan bimbingan dan konseling.
- Aspek yng kedua merupakan lembaganya itu sendiri yakni pendidikan yng memiliki tanggung jawab bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan kepribadian subjek didik. Pendidikan yng baik merupakan pendidikan yng dilaksanakan secara tuntas baik dalam proses kegiatannya maupun tindak dan para pelaksana nya yakni guru menjdai pendidik. Untuk menuntaskan pendidikan, diperlu kan adanya layanan bimbingan dan konseling.
- Aspek ketiga merupakan yng menyangkut segi subjek didik menjdai pribadi yng unik, dinamik dan berkembang, memerlukan pendekatan dan bantuan yng khusus melalui layanan bimbingan dan konseling. Dengan demikian bisa dikatakan bahwasanya aspek lingkungan (sosial kultural) pendidikan, dan siswa (psikologis) adalah latar belakang perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Di era ini ilmu pengetahuan, berita dan teknologi berkembang Amat pesat. Oleh lantaran itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu bisa mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan yang telah di sebutkan. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yng lebih ditujukan pada penerapan teknologi yng Perlu dimilliki dan dikuasai lantaran makin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan dan kompetisi antar individu.
Dengan perkembangan teknologi yng Amat pesat, timbul dua masalah penting yng menyebabakan
kerumitan struktur dan keadaan masyarakat, adalah:
- Penggantian sebagian besar tenaga kerja yang dengannya alat-alat mekanis-elektronik, dan hal ini mau tak mau memicu pengangguran.
- Bertambahnya jenis-jenis pekerjaan dan jabatan baru yng menghendaki keahlian khusus dan memerlukan pendidikan khusus juga bagi orang-orang yng hendak menjabatnya.
Sumber: Slide Mata kuliah Bimbingan dan Konseling oleh bu LISA DEVI DIAN ARIFIA, M.Psi Ahmad Mujib Rabu, 03 Desember 2014 Pendidikan
Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2014/12/latar-belakang-perlunya-bimbingan-dan.html
Seputar Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Terima kasih telah membaca Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semoga pos dari situs web Pengertian dan Arti Kata berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Pengertian dan Arti Kata. Silakan berbagi ulasan Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Pengertian dan Arti Kata melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Pengertian dan Arti Kata untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Pengertian dan Arti Kata di bawah. Demikan dan sekian tentang Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Dan Assalamualaikum pembaca Pengertian dan Arti Kata.
Advertisement