Masih Betah sama Comfort Zone?

- 08.20

Masih Betah sama Comfort Zone?

 
Apakah kamu tau apa itu ‘kurungan’? Ya, kurungan merupakan istilah jawa bagi atau bisa juga dikatakan untuk ‘sangkar’. Biasanya, sangkar pada biasanya dipakai menjdai tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara burung ataupun jenis unggas yng lain-lainnya. Berbicara perihal kurungan ini, salah seorang sahabat saya punya pandang-an yng cukup unik tentangnya. Dia menulis: “Kurungan, bahkan meskipun dicat dengan warna-warni sampai kempling, ia tetaplah kurungan. Dan burung yang terbiasa hidup dalam kurungan, ia akan berpikir bahwa terbang adalah suatu k3jahatan.”
Dari ungkapan di atas, saya menangkap ada makna tersembunyi yng cukup dalam andai kita mau merenungkannya. Sepemahaman saya, makna kurungan dari ungkapan di atas merupakan comfort zone ataupun zona nyaman. Sedangkan burung yng ada di dalamnya merupakan gambaran orang yng tinggal dalam zona nyaman itu.
Zona nyaman merupakan keadaan yng seringkali membelenggu kita-kita dalam dunia stagnasi serta kejumudan. Ia nampak tenang, namun sebetulnya mematikan. Banyak orang yng betah berlama-lama berada dalam zona nyaman serta enggan keluar darinya lantaran terasa sudah puas yang dengannya keadaannya.
Dari ungkapan sahabat saya di atas, oang yng sudah terjerat oleh zona nyamannya bagaikan burung dalam sangkar yng menganggap bahwasanya terbang merupakan suatu kejahatan. Padahal terbang merupakan naluri setiap burung. Namun lantaran terlalu lamanya terbelenggu dalam sangkar, paradigma berpikirnya pun mampu berganti 180 derajat, hingga bertolak belakang dari fitrahnya.

Hidup ini adalah serangkaian proses yng terus berjalan. Setiap harinya kita diperintahkan agar mampu menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Barangsiapa yng hari ini sama saja yang dengannya kemarin, maka ia salah satunya orang-orang yng rugi. Apalagi bila hari ini lebih tidak baik dari kemarin, maka ia salah satunya orang yng celaka. Dan tenggelam dalam zona nyaman lambat laun akan mengantarkan kita pada kategori orang yng rugi, malah celaka.
Seindah serta semenyenangkan apa pun zona nyaman itu, tetaplah ia menjdai zona yng rawan. Bagaimana tak, kita-kita dikaruniai segenap potensi fitrah yng Perlu dipakai semaksimal mungkin bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengemban tugas menjdai khalifah di muka bumi. Jika tak dipakai serta tak dimanfaatkan sebagaimana fungsi serta tujuan penciptaannya, apalah pengertiannya hidup kita menjdai kita-kita? Apakah cukup yang dengannya kondisi stagnan serta menyalurkan nafsu syahwat semata? Tentu tak, bukan?
Orang yng terbiasa hidup dalam sangkar emas yng bernama zona nyaman, maka ia akan beranggapan bahwasanya keluar darinya merupakan sesuatu yng menakutkan, rawan, malah dianggap menjdai kejahatan. Ia lebih memilih hidup di dalam kurungan yng lambat laun akan membuatnya mati tanpa meninggalkan sesuatu yng bermanfaat/memberikan manfaat bagi yng lain-lainnya.
Contoh konkrit dalam konteks pendidikan semisal disaat kamu tercatat menjdai mahasiswa di kampus tertentu, serta kamu terasa Amat nyaman yang dengannya segala kebijakan kampus. Anda beranggapan bahwasanya seluruh kebijakan itu baik serta demi kebaikan seluruh mahasiswa. Meskipun sebenarnya terungkap bahwasanya dibalik kebijakan itu ada unsur pembelengguan kebebasan mahasiswa ataupun mungkin tindak korupsi anggaran dari pihak akademik, kamu tetap terasa enjoy serta nyaman-nyaman saja. Bahkan kamu menganggap mahasiswa-mahasiswa yng melakukan aksi turun jalan menggugat kebijakan yng menyeleweng itu menjdai tindak kejahatan.
Oleh lantaran itu, siapa tau era ini kita masih dininabobokkan oleh zona nyaman, yuk perlahan-lahan bangkit, bangun tekad serta kemauan bagi atau bisa juga dikatakan untuk keluar dari zona nyaman menuju arena perputaran roda ke hidup-an bagi atau bisa juga dikatakan untuk berjuang dalam ke hidup-an. Tidak cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk diri sendiri, namun pun bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebaikan orang lain.
Terlalu lama hidup dalam zona nyaman bisa menjadikan hidup kita tak pernah berganti serta berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Anda akan terus menerus dihantui rasa takut serta ragu bagi atau bisa juga dikatakan untuk berupaya melakukan serta belajar hal-hal baru. Padahal, yang dengannya belajar hal-hal baru serta menemui masalah baru yng belum pernah kamu jumpai sebelumnya, adalah kunci perubahan serta perkembangan hidup kamu.
Dengan keberanian bagi atau bisa juga dikatakan untuk keluar dari zona nyaman, kita akan menemui ramai sekali pelajaran perihal ke hidup-an. Tentang perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras serta kompleksitas problematika ke hidup-an yng menuntut kamu mampu menjadi leader bagi diri kamu sendiri serta orang lain. Ahmad Mujib Selasa, 23 Februari 2016

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/02/masih-betah-sama-comfort-zone.html

Seputar Masih Betah sama Comfort Zone?

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Masih Betah sama Comfort Zone?