Cara Menerapkan Accelerated Learning dalam Pembelajaran dengan Media Audio-Visual

- 09.03

Cara Menerapkan Accelerated Learning dalam Pembelajaran dengan Media Audio-Visual

 
Selama ini proses belajar yng berlangsung di sekolah maupun program-program yng diselenggarakan cenderung berlangsung dalam suasana yng monoton serta membosankan. Apalagi andai pelajaran yang telah di sebutkan merupakan pelajaran sejarah. Baik sejarah umum, maupun sejarah ihwal Islam. Dalam kondisi ini guru cuma menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam kepala siswa yng berlaku pasif. Materi yng diajarkan cuma diceramahkan tanpa ada upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melibatkan potensi siswa bagi atau bisa juga dikatakan untuk berfikir serta memberikan respon terhadap pengetahuan yng ditransfer. Sehingga menghasilkan motivasi belajar serta pun hasil belajar siswa menjadi rendah. Siswa cenderung cuma mendengarkan, serta tak merespon apapun yng disampaikan guru, lantaran orang-orang terasa suasana di dalam kelas membosankan, serta pun orang-orang terasa semisal dibacakan dongeng.
Agar bisa mengatasi permasalahan yang telah di sebutkan tidak sedikit perubahan mendasar yng butuh di lakukan agar bisa membantu siswa mengembangkan potensi yng dimilki menjadi kompetensi aktual. Salah satunya merupakan mempergunakan konsep pembelajaran accelerated learning, yakni cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan aktivitas belajar menjadi proses yng menyenangkan. Accelerated Learning adalah pendekatan yng lebih maju daripada yng dipakai era ini. Implementasi Accelerated Learning pada proses belajar di sekolah bisa memberikan tidak sedikit keuntungan lantaran mempergunakan metode serta media yng bervariasi serta bersifat terbuka dan fleksibel.

Melihat dari beberapa kegiatan yng butuh diupayakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa menaikan motivasi belajar siswa, maka pembelajaran yng berpusat pada siswa menjadi satu dari sekian banyaknya pilihan metode yng akan dipakai. Pembelajaran berpusat pada siswa tak cuma sekedar memupuk pengetahuan namun proses perubahan tingkah laku melalui pe-ngalaman belajar. Melalui pengalaman ter-sebut diharapkan bisa terlaksana pengembangan banyak sekali aspek yng terdapat dalam individu, semisal aspek minat, bakat, kemampuan, potensi, serta kecerdasan.
Pembelajaran berpusat pada siswa membangun teori belajar konstruktivisme. Baharuddin & Wahyuni menyatakan prinsip pembel-ajaran dengan teori konstruktivisme melahirkan beberapa model pembelajaran, dimana model yang telah di sebutkan mempunyai pandang-an yng percis, yakni siswa akan belajar dengan cara terlibat aktif dalam kegiatan belajar, menjadikan pengetahuannya akan dibangun didasari pengalaman yng dimiliki. Salah satu model pembelajaran yng didasarkan pada konstruk-tivisme merupakan accelerated learning. [1]
Menurut Meier accelerated learning mempunyai tujuan yakni menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar, membuat belajar menjadi menyenangkan serta memuaskan bagi orang-orang, serta memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, serta kesuksesan orang-orang menjdai kita-kita.
Prinsip–prinsip pokok yng dipakai dalam melaksanakan accelerated learning pendapat dari Meier:
  1. Belajar merupakan berkreasi, bukan mengkonsumsi.
  2. Kerjasama membantu dalam proses pembelajaran.
  3. Pembelajaran berlangsung pada tidak sedikit tingkatan secara simultan
  4. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik).
  5. Emosi yng positif pasti akan membantu pembelajaran.
  6. Otak menyerap berita secara langsung serta otomatis.
Beberapa asumsi yng ada di dalam accelerated learning bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengoptimalkan pembelajaran, yakni:
  1. lingkungan belajar yng positif.
  2. keterlibatan pembelajar sepenuhnya.
  3. kerjasama diantara pembelajar.
  4. variasi yng cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk seluruh gaya belajar.
  5. belajar kontekstual.
Dalam menerapkan accelerated learning Dave Meier merekomendasikan kepada guru agar mengelola kelas orang-orang mempergunakan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual).
Ada beberapa media yng apat dipakai dalam model pembelajaran accelerated learning di antaranya merupakan media musik serta video ataupun audiovisual. Musik adalah bagian dari budaya serta ekspresi kita-kita yng paling tinggi. Musik serta video bisa memberi pengaruh perasaan siswa. Dan perasaan bisa memberi pengaruh pembelajaran. Jenis musik serta video yng tepat bisa mengendurkan sekalian menggugah otak serta seluruh system saraf. Musik serta video pun bisa dipakai guru bagi atau bisa juga dikatakan untuk menata suasana hati serta mental siswa serta mendukung suasana belajar.
Dengan adanya musik serta video suasana belajar tak lagi membosankan serta siswa pun akan menangkap pelajaran lebih cepat, dan bisa menaikan hasil belajar siswa lantaran musik serta video sudah membangkitkan motivasi siswa.
Referensi: Baharuddin,Wahyuni, Teori Belajar serta Pembelajaran, (Yogyakarta: AR-Ruzz Media Group,2007), hal 178-179 Ahmad Mujib Jumat, 01 April 2016 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/04/cara-penerapan-accelerated-learning-dalam-pembelaran-dengan-pendekatan-audio-visual.html

Seputar Cara Menerapkan Accelerated Learning dalam Pembelajaran dengan Media Audio-Visual

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Menerapkan Accelerated Learning dalam Pembelajaran dengan Media Audio-Visual