Mengharukan, Gus Dur Menangis saat Melihat Kitab Etika Aristoteles

- 14.13

Mengharukan, Gus Dur Menangis saat Melihat Kitab Etika Aristoteles

 
Dikisahkan bahwasanya saat Gus Dur masih menjabat menjdai Presiden RI, tepatnya pada tahun 2000 beliau pernah berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Asy'ariah Kalibeber yng terdapat atau terletak di Wonosobo, provinsi Jawa Tengah. Dalam acara silaturahmi itu, beliau memberikan sambutan serta bercerita pengalamannya saat berkunjung ke Maroko, sebuah negara yang dengannya ibukota Rabat yng persentase umat muslimnya mencapai 99% itu. Baca pun Pengertian Filsafat Ilmu serta Epistemologi
Gus Dur via NU Online
Dikisahkan bahwasanya beliau pernah singgah di sebuah masjid di Maroko. Di situ beliau menemukan sebuah kitab Etika karya seorang filosof zaman Yunani Kuno, Aristoteles. Kitab yang telah di sebutkan ditempatkan dalam sebuah bejana kaca yng hampa udara agar tahan lama. Simak pun Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Dan anehnya, Gus Dur pernah sempet menangis saat melihat kitab itu. Kemudian imam masjid itu pun bertanya kepada Gus Dur mengapa beliau menangis. Gus Dur menjawab bahwasanya beliau menangis lantaran bila tak ada kitab itu maka beliau tak akan menjadi seorang muslim.
Gus Dur memberikan kesimpulan bahwasanya akhlak yng ada pada diri para kiai serta ulama' nusantara serta diimplementasikan dalam ke hidup-an sehari-hari itu tak cuma diambil dari nilai-nilai islam saja, namun pun diambil dari nilai-nilai serta etika sebelum islam. Sebagai misalnya merupakan kitab Etikanya Aristoteles itu tadi, di mana tokoh filosof tersohor ini lahir 1200 tahun sebelum Islam.
Gus Dur berpandangan bahwasanya orang yng menerapkan etika serta nilai-nilai islam dalam rangka mewujudkan kemaslahatan bersama dan keadilan di tengah-tengah masyarakat, itulah muslim yng sebetulnya. Bukan orang yng cuma sibuk menampilkan simbol-simbol Islam, namun tindakannya melenceng jauh dari nilai serta etika Islam menjdai agama yng menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Simak pun Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter
Menurut Gus Dur, sebetulnya islam di Indonesia percis yang dengannya di negara-negara lain. Yang membedakan hanyalah manifestasinya. Dengan kata lain, cara manifestasi muslim atas nilai-nila serta etika yng terkandung dalam islam itu berbeda-beda.
Satu hal yng pendapat dari Gus Dur menjdai ciri khas Islam Nusantara sekalian menjadi alasan kenapa islam di indonesia berkembang yang dengannya baik. Apa itu? Yakni adanya tradisi keilmuan ala Sultan Hadiwijaya, yng dalam bahasa Taufik Abdullah disebut yang dengannya Tradisi Multikratonik, di mana ada LSM ataupun semacam lembaga independen yng bergerak di luar system pemerintahan keraton.
Keraton pusat menjdai pemegang suatu tata nilai, namun tak hingga m3mbunuh tata nilai yng dipegang oleh pesantren. Menurut Gus Dur, ini dia yng menjadi inti dari keputusan muktamar NU tahun 1935 di Banjarmasin. [ Disarikan dari : http://www.nu.or.id/post/read/66463/ketika-gus-dur-menangis-lihat-kitab-etika-aristoteles] Ahmad Mujib Sabtu, 19 Maret 2016 Inspiratif

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/03/mengharukan-gus-dur-menangis-lihat-kitab-aristoteles.html

Seputar Mengharukan, Gus Dur Menangis saat Melihat Kitab Etika Aristoteles

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mengharukan, Gus Dur Menangis saat Melihat Kitab Etika Aristoteles