9 Jenis Literasi yang Diperlukan dalam Menghadapi Era Digitalisasi

- 06.01

9 Jenis Literasi yang Diperlukan dalam Menghadapi Era Digitalisasi

 
Revolusi digital sudah membawa kita pada zaman di mana segala sesuatu hadir dalam bentuk digital. Anak-anak kita era ini, lahir, tumbuh serta berkembang menjdai generasi digital, yang sejak masih kecil sudah akrab yang dengannya produk-produk teknologi digital. Cara orang berkomunikasi serta berinteraksi tak cuma dibatasi pada tatap muka secara langsung, namun yang dengannya hadirnya jaringan semacam internet, pola interaksi serta komunikasi makin gampang, murah, serta tanpa terbatas oleh wilayah geografis. Seakan tidak ada lagi batas antara teritorial, politik, sosial, serta budaya antar daerah ataupun negara. Semua terintegrasi dalam satu jaringan digital yang tidak dibatasi. Termasuk dalam hal pendidikan serta pekerjaan, seluruh dituntut bagi atau bisa juga dikatakan untuk serba digital.
Saat ini dunia makin terintegrasi. Hal ini dibuktikan yang dengannya mobilitas fisik berupa kita-kita, barang dan juga lain-lainya dan mobilias non fisik yang meliputi iptek, seni, budaya dan juga lain-lainya bergerak makin cepat serta gampang. Dinamika spasial (ruang serta jarak) berskala regional malah internasional. Implikasinya, terjadilah perjumpaan, perlintasan, dan persilangan aneka macam kita-kita dari ragam suku, etnis, serta wilayah dan kebudayaan yang serba kompleks serta beragam, baik yang sifatnya lokal, regional, maupun internasional. Tradisi serta kearifan lokal berbaur yang dengannya tradisi serta nilai global.
Dunia era ini seakan lari tunggang langgang. Terjadi turbulensi, perubahan-perubahan yang tidak terduga, dan ketidakjelasan arah serta tujuan yang serba cepat. Cepatnya perubahan ini meliputi bentuk serta jenis pekerjaan, profesi, malah pasar saham. Agilitas (kecekatan serta kecepatan) dianggap menjdai sesuatu yang positif menjadikan tolok ukur kebaikan didasari pada praktis, cepat, pendek, serta ringkas. Sementara lambat, njlimet, serta kaku dipandang menjdai sesuatu yang tak baik ataupun negatif. Hal semisal ini misalnya dalam bidang administrasi birokrasi. Sedangkan keleluasaan, transparansi, kelenturan, dan keterpaduan dipandang menjdai sesuatu yang positif.

Selain beberapa realitas di atas, ada pun revolusi pengetahuan di mana era ini dunia Amat pada yang dengannya pengetahuan. Di internet, setiap harinya diposting jutaan tulisan atau artikel baru dalam aneka macam bidang, belum lagi yang dipublikasikan secara off-line melalui media cetak. Segala hal bertumpu pada pengetahuan. Eksesnya, di samping memberikan kemudahan serta kenikmatan bagi ke hidup-an kita-kita, sebenarnya di sisi lain pun menciptakan akibat-akibat yang tak dimau-kan semisal misalnya munculnya kondisi di mana kita-kita makin mengalami krisis kemanusiaan yang ditandai yang dengannya dehumanisasi serta destruksi.
Kondisi-kondisi itu mampu berupa, pertama, disorientasi serta alienasi yang pada gilirannya menjadikan kita-kita tercerabut dari akar ke hidup-an yang manusiawi dan mengalami split personality. Kedua, halusinasi serta ilusi menjdai akibat dari pola hidup yang tidak lebih ataupun tak membumi. Ketiga, pendangkalan makna hidup yang berakibat pada pemahaman bahwasanya hidup ini cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk bekerja mencari penghidupan dan menjadikan ilmu sekedar hafalan serta bukan menjdai alat yang mampu dipakai menjdai alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memecahkan aneka macam problem ke hidup-an. Keempat, timbulnya aneka macam kekerasan serta perusakan yang menghancurkan ke hidup-an serta peradaban kita-kita lain-lainnya.
Dalam menghadapi realitas ke hidup-an sebagaimana yang terurai di atas, maka kita butuh yang namanya literasi. Apa itu literasi? Secara simpel, literasi bisa diartikan menjdai sebuah kesadaran dalam diri kita-kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk berpikir kritis serta kreatif yang dilandasi oleh tradisi baca-tulis. Seiring yang dengannya perkembangannya, makna, hakikat, serta kategorisasi literasi makin luas serta beragam. Adapun sejauh ini, jenis-jenis literasi di antaranya adalah menjdai berikut:
1. Literasi berita
Literasi berita merupakan seperangkat kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam mengenali kapan suatu berita diharapkan serta kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemukan, mengevaluasi, mempergunakannya secara efektif, dan mampu mengomunikasikannya ke dalam aneka macam format secara terang serta cerdas. Literasi berita Amat penting era ini, lebih-lebih dalam lingkungan modern di mana perubahan teknologi yang serba cepat serta pertumbuhan eksponensial dari sumber berita.
2. Literasi statistik
Literasi statistik merupakan seperangkat kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memahami statistik. Melek statistik diharapkan bagi warga negara agar bisa memahami materi yang dipublikasikan oleh media semisal televisi, koran serta situs-situs internet. Dalam hal ini, kemampuan berhitung adalah syarat utama dalam literasi statistik.
3. Literasi teknologi
Literasi teknologi merupakan kemampuan individu bagi atau bisa juga dikatakan untuk bekerja secara independen serta bekerja percis yang dengannya orang lain secara tepat, bertanggung jawab, serta efektif yang dengannya mempergunakan instrumen teknologi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, membuat serta mengomunikasikan berita.
4. Literasi visual
Literasi visual merupakan seperangkat kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menafsirkan, bernegosiasi, serta menciptakan makna dari berita yang tersaji dalambentuk gambar visual. Dengan istilah lain, literasi visual adalah perkembangan dari makna dasar literasi menjdai kemampuan dasar menginterpretasikan teks tertulis menuku interpretasi produk desain visual semisal gambar ataupun video.
5. Literasi kritikal
Literasi kritis adalah pendekatan instruksional yang menganjurkan adopsi perspektif kritis terhadap teks. Dengan istilah lain, literasi kritis bisa dimaknai menjdai kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendorong pembaca agar secara aktif menganalisis teks serta mengungkap pesan yang mendasari argumentasi teks.
6. Literasi data
Lieterasi data merupakan seperangkat kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan berita dari sebuah data. Sama semisal literasi secara umum yang berguna kemampuan mendapatkan berita dari kata-kata tertulis. Sedangkan literasi data merupakan kemampuan memahami kompleksitas analisis data.
7. Literasi digital
Literasi digital merupakan seperangkat kemampuan dasar teknis bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjalankan perangkat komputer serta internet. Lebih lanjut, pun memahami serta mampu berpikir kritis dan melakukan evaluasi media digital dan mampu merancang konten komunikasi.
8. Literasi finansial
Literasi finansial merupakan seperangkat kemampuan dalam membuat penilaian terhadap berita serta keputusan yang efektif pada penggunaan serta pengelolaan uang. Kemampuan ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan yang dengannya pengetahuan serta pemahaman dalam bidang keuangan.
9. Literasi kebugaran atau kesehatan
Literasi kebugaran atau kesehatan merupakan kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh, mengolah, serta memahami berita mendasar ihwal kebugaran atau kesehatan serta layanan apa saja yang diharapkan dalam pembuatan keputusan kebugaran atau kesehatan yang tepat.
Jenis-jenis literasi di atas, adalah skill yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang pada abad ini. Dunia kita sedang berganti serta akan terus berganti. Agar kita siap memasuki serta bersaing di abad 21, maka kita Perlu melek skill yang dibutuhkan pada abad 21. Ahmad Mujib Kamis, 26 Januari 2017 Literasi

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2017/01/jenis-macam-literasi.html

Seputar 9 Jenis Literasi yang Diperlukan dalam Menghadapi Era Digitalisasi

Advertisement
 

Cari Artikel Selain 9 Jenis Literasi yang Diperlukan dalam Menghadapi Era Digitalisasi