Berbohong yang Ditolerir

- 08.48

Berbohong yang Ditolerir

 
Berbohong yang Ditolerir
Oleh: Ahmad Syafii SJ.
Bolehkah berbohong kepada pasangan (Suami/istri) yang dengannya maksud melindungi kemesraan ataupun menambah rasa sayang serta cinta? Demikian pertanyaan via SMS yang kuterima tadi.
Sejauh yang saya ketahui, pada prinsipnya berbohong itu dilarang, malah ada yang mengkategorikan menjdai dosa besar manakala memiliki kandungan bahaya yang tdk bisa ditolerer lagi pendapat dari pengadatan. Namun, dalam kasus tertentu, bohong itu mampu ditolerir. Adapun bohong yang ditolelir dalam Islam itu cuma menyangkut tiga hal, yang dengannya tiga tingkat.

Pertama, ada bohong ataupun dusta yang hukumnya wajib, yakni kebohongan yang di lakukan oleh seseorang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga orang yang terancam kedhaliman. Sebagai misalnya, era perang gerilya dulu, ada tentara republik yang sedang sembunyi di dalam rumah. Pada era Belanda datang mencari tentara tadi, dia mengatakan tak tahu. Perlindungan terhadap tentara republik yang sedang terancam jiwanya hukumnya wajib. Sebab yang dicari merupakan orang teraniaya (madhlum) serta yang mencari merupakan penganiaya (dhalim).
Kedua, bohong yang hukumnya sunnah. Misalnya, ingin mendamaikan dua orang yang sedang sengketa. Dia tahu sebetulnya masing-masing pihak tak ingin berdamai, namun dia berbohong -karena tak ada jalan lain- serta mengatakan bahwasanya masing-masing sebetulnya ingin berdamai, namun belum tahu tatacaranya ataupun malu mengawali. Akhirnya direkayasa yang dengannya aneka macam cara agar orang-orang bertemu serta berdamai. Jika bohongnya memanglah dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendamaikan keduanya, jumhur ulama mengatakan sunnah.
Ketiga, ada bohong yang hukumnya boleh (jawaz), misalnya bohongnya suami pada istri yang dengannya maksud melindungi kemesraan ataupun menambah rasa sayang serta cinta. Seorang suami yang sedang tugas kantor beberapa hari ke luar kota misalnya. Sepulangnya dari tugas, ia mengatakan pada istrinya: "Sayangku, selama berada di luar kota saya sering tidak bisa tidur karena selalu ingat kamu. Makan juga tidak enak karena makanannya tidak seenak masakan kamu....". Dalam kasus ini, ia boleh berbohong lantaran tujuannya ingin menyenangkan pasangan. Meskipun demikian, jangan dijadikan kebiasaan yaaaa...! [Lihat Ihya', juga Is'adur Rofiq....] Ahmad Mujib Kamis, 24 Maret 2016

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/03/berbohong-yang-ditolerir.html

Seputar Berbohong yang Ditolerir

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Berbohong yang Ditolerir