Integrasi Aqidah dan Tasawuf dalam Islam

- 08.36

Integrasi Aqidah dan Tasawuf dalam Islam

 
Secara simpel, akidah adalah landasan pokok iman seseorang. Dengan kata lain, berakidah yng benar adalah syarat mutlak bagi keimanan seseorang. Sedangkan tasawuf adalah bagian yng berhubungan yang dengannya banyak sekali pengalaman batin kita-kita yang dengannya Tuhannya. Pada pemaparan di artikel ini, kita akan mengamati bagaimana korelasi antara akidah dan tasawuf dalam Islam. Baca pun 3 Indikator Orang Hebat Menurut Imam Syafii
Dalam kaitannya yang dengannya akidah, tasawuf berfungsi menjdai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman akidah. Penghayatan yng mendalam melalui hati terhadap akidah akan menjadikan perilaku seseorang lebih terhayati. Dengan demikian, tasawuf adalah penyempurna akidah. Akidah pun berfungsi menjdai pengendali tasawuf. Ada korelasi yng tak terpisahkan antara keduanya. Maka, andai muncul satu peredaran ataupun kepercayaan baru, baik peredaran teologi ataupun tasawuf yng bertentangan yang dengannya Al-Qur'an, sunnah, dan tak pernah diriwayatkan ulama' salaf maka Perlu ditolak. Kemunculan penyimpangan-penyimpangan ini lebih dikarenakan ketidakseimbangan antara tasawuf yang dengannya akidah. Simak pun Titik Temu Antara Nilai-nilai Syariat dan Adat
Tasawuf pun berfungsi menjdai pemberi kesadaran ruhaniah dalam perdebatan-perdebatan ilmu kalam ataupun ilmu tauhid (akidah). Kandungan ilmu kalam cenderung kepada rasional meskipun tetap memakai dalil naqliyah. Jika tak diimbangi yang dengannya kesadaran ruhaniyah, maka ilmu kalam bisa bergerak ke arah yng lebih liberal dan bebas. Dan disaat hal itu terlaksana, sesuatu yng sakral dalam Islam, seringkali kehilangan kesakralannya dan malah menjadi mainan dan bahan tertawaan tidak sedikit orang.
Tasawuf memiliki pengaruh besar dalam ketauhidan. Misalnya andai rasa sabar tak ada maka muncullah kekufuran. Jika rasa syukur tidak banyak lahirlah kegelapan. Begitu pun tauhid bisa memberikan kontribusi kepada tasawuf. Sebagai semisal andai cahaya tauhid lenyap muncullah penyakit-penyakit hati semisal ujub, congkak, riya', dengki, hasud, dan sombong. Andai kita sadar bahwasanya cuma Allah saja yng memberikan, niscaya rasa hasud dan dengki akan sirna. Kalau kita tahu kedudukan penghambaan diri, niscaya rasa sombong akan hilang. Jadi bisa disimpulkan bahwasanya tauhid ataupun akidah adalah jenjang pertama menuju Ma'rifatullah. [Referensi: Rosihan Anwar dan Abdul Rozak. 2003. Ilmu Kalam. cet. II. Bandung: Pustaka Setia. hal. 46.] Ahmad Mujib Sabtu, 19 November 2016 Keislaman

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/11/integrasi-aqidah-dan-tasawuf-dalam-islam.html

Seputar Integrasi Aqidah dan Tasawuf dalam Islam

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Integrasi Aqidah dan Tasawuf dalam Islam