Komponen Keterampilan Manajemen Kelas

- 01.54

Komponen Keterampilan Manajemen Kelas

 
Setelah seorang guru menjdai manajer kelas bisa memahami prinsip-peinsip manajeman kelas yng dijadikan menjdai landasan dalam pelaksanaan kegiatan manajeman kelas, selanjutnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa melaksanakannya guru pun Perlu menguasai aneka macam komponen keterampilan dalam manajemen kelas.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komponen diartikan yang dengannya bagian dari keseluruhan dari unsur. Sementara keterampilan berasal dari kata terampil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata terampil diartikan menjdai cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, serta cekatan. Sementara keterampilan diartikan menjdai kecekapan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyelesaikan tugas. Jadi, komponen keterampilan manajemen kelas merupakan keseluruhan kemampuan yng dimiliki oleh guru dalam menyelesaikan tugasnya menjdai manajeman kelas.
Keterampilan pengelolaan kelas berkaitan yang dengannya kompetensi pedagogis. Iklim kelas yng kondusif bagi atau bisa juga dikatakan untuk belajar ikut memberi pengaruh keberhasilan guru dalam mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran Baca pun Penyebab Kesulitan Belajar Anak serta Cara Mengatasinya.
Lalu, apa sajakah aneka macam komponen keteampilan yng Perlu dikuasai oleh guru dalam mengelola sebuah kelas ? pendapat dari Moh. Uzer Usman, setidaknya ada empat komponen keterampilan manajeman kelas.
  1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
  2. Keterampilan mengorganisasi.
  3. Keterampilan membimbing serta membuat mudah belajar.
  4. Keterampilan merencanakan serta melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Berbeda yang dengannya Moh. Uzer Usman, Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan setidaknya ada dua komponen keterampilan manajemen kelas yng Perlu dikuasai oleh guru, menjdai berikut:
  1. Keterampilan yng berhubungan yang dengannya penciptaan serta pemeliharaan kondisi belajar yng optimal (bersifat preventif).
  2. Keterampilan yng berhubungan yang dengannya pengembangan kondisi belajar yng optimal.
Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Hubungan yng akrab serta sehat antara guru yang dengannya peserta didik serta peserta didik yang dengannya peserta didik yng lain-lainnya menjadi suatu keharusan di dalam sebuah kelas. Hal ini bisa terwujud andai guru mempunyai keterampilan secara pribadi yng bisa diciptakan antara lain yang dengannya:
  1. Menunjukkan kehangatan serta kepakaan terhadap kebutuhan peserta didik, baik dalam kelompok kelas maupun perorangan.
  2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yng dikemukakan oleh peserta didik.
  3. Memberikan respon positif terhadap pemikiran peserta didiknya.
  4. Membangun hubungan saling mempercayai.
  5. Menunjukkan kesiapan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu peserta didik.
  6. Menerima perasaan peserta didik yang dengannya penuh pengertian serta terbuka.
  7. Berusaha mengendalikan situasi sampai-sampai peserta didik terasa aman, penuh pemahaman, serta bisa memecahkan masalah yng dihadapinya.
manajemen kelas
Keterampilan mengorganisasi
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas, guru menjdai seorang manajer berperan menjdai organisator yag mengatur serta memonitori kegiatan belajar-mengajar dari awal dimulainya sampai-sampai akhir kegiatan. Keterampilan-keterampilan yng Perlu dikuasai oelh guru agar mampu mengorganisasikan kegiatan belajar-mengajar antara lain:
  1. Menjelaskan tujuan belajar yng akan dicapai kepada peserta didiknya.
  2. Memvariasikan kegiatan yng mencangkup penyediaan ruangan, perlengkapan, serta cara menjelaskannya.
  3. Membentuk komponen yng tepat.
  4. Mengoordinasikan kegiatan belajar-mengajar kepada peserta didik, wali murid, serta kepala sekolah.
  5. Membagi perhatian pada aneka macam tugas serta kebutuhan peserta didik.
  6. Mengakhiri kegiatan belajar yang dengannya laporan hasil yng akan dicapai oleh peserta didik.
Keterampilan membimbing serta membuat mudah belajar
Keterampilan ini memungkinkan guru membantu peserta didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk maju tanpa mengalami frustasi. Hal ini bisa dicapai andai guru menguasai keterampilan yang akan di sajikan kali ini.
  1. Memberikan penguatan menjdai kegiatan yng mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
  2. Mengembangkan supervisi proses awal, yakni sikap tanggap guru terhadap peserta didik baik secara individu maupun kelompok yng bisa memungkinkan guru mengetahui apakah segala sesuatu berjalan yang dengannya lancar sesuai yang dengannya yng diharapkan.
  3. Mengadakan supervisi proses lanjut yan memusatkan perhatian pada penekanan serta pemberian bantuan disaat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
  4. Mengadakan supervisi pemanduan yng memusatkan perhatian pada penilaian pencapaian tujuan dari aneka macam kegiatan belajar yng di lakukan dalam rangka menyiapkan rangkuman serta pemantapan menjadikan peserta didik saling belajar serta mendapatkan wawasan yng menyeluruh. Ini di lakukan yang dengannya menilai kemajuan peserta didik serta menyiapkan orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti kegiatan akhir belajarnya.
Keterampilan merencanakan serta melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar, baik secara perorangan maupun klasikal adalah tugas utama guru. Itulah sebabnya guru Perlu mampu membuat perencanaan kegiatan belajar-mengajar yng tepat bagi setiap peserta didik serta seluruh peserta didik dalam sebuah kelas dan mampu melaksanakan perencanaan yang telah di sebutkan.
Untuk membantu suatu perencanaan yng tepat, guru dituntut bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu mendiaknosis kemampuan akademik peserta didiknya, memahami aneka macam tipe belajar peserta didiknya memahami bakat serta minat peserta didiknya, dan juga lain-lainya. Berdasarkan hasil dagnostik yang telah di sebutkan, guru diharapkan mampu menerapkan kondisi serta tuntutan belajar berupa belajar berdikari, paket kegiatan belajar, belajar yang dengannya sahabat sebaya, semulasi, serta sebagainya yng semuanya memadu peserta didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghayari pengalaman bekerja percis ataupun bekerja yang dengannya pengarahan sendiri.
Keterampilan merencanakan serta melaksanakan kegiatan belajar-mengajar yng Perlu dikuasai oleh guru menjdai manajer kelas antara lain sebagi berikut.
  1. Membantu peserta didik menetapkan tujuan belajar serta menstimulasi peserta didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai yujuan belajar yang telah di sebutkan.
  2. Merencanakan kegiatan belajar bersama peserta didiknya yng mencangkup kriteria kesuksesan, langkah-langkah kerja, waktu, dan kondisi belajar.
  3. Bertindak ataupun berperan menjdai penasehat bagi peserta didiknya bila diharapkan.
  4. Membantu peserta didik menilai pencapaian serta kemajuannya sendiri. Ini berguna, guru memberikan peluang kepada peserta didiknya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki dirinya sendiri yng adalah kerja percis guru yang dengannya peserta didik dalam situasi pendidikan yng manusiawi.
Berbeda yang dengannya Moh. Uzer usman, Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan setidaknya ada dua komponen keterampilan manajemen kelas yng Perlu dikuasai oleh guru, menjdai berikut:
Keterampilan yng berhubungan yang dengannya penciptaan serta pemeliharaan kondisi belajar yng optimal (bersifat preventif)
Keterampilan ini berhubungan yang dengannya kompetensi guru dalam mengambil inisiatif serta mengendalikan kegiatan belajar-mengajar. Berbagai kegiatan yng berhubungan yang dengannya keterampilan ini menjdai berikut.
1) Sikap tanggap
Seorang guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku yng muncul pada siswa serta memberikan tanggapan-tanggapan atas perilaku yang telah di sebutkan yang dengannya maksud tak menyudutkan kondisi siswa, perasaan tertekan serta memunculkan perilaku susulan yng tidak lebih baik. Komponen ini ditunjukan oleh tingkah laku guru bahwasanya ia hadir bersama orang-orang. Guru tahu kegiatan orang-orang, tahu ada perhatian ataupun tak ada perhatian, tahu yng orang-orang kerjakan. Seolah-olah mata guru ada di belakang kepala, menjadikan guru bisa menegur anak didik walaupun guru sedang menulis di papan tulis. Sikap ini bisa di lakukan yang dengannya cara:
#Memandang secara seksama
Memandang senua peserta didik yng ada di dalam kelas secara seksama bisa berusaha mendatangkan serta melibatkan peserta didik dalam kontak pandang dan interaksi antarpribadi. Hal ini ditampakkan dalam pendekatan guru bagi atau bisa juga dikatakan untuk bercakap-cakap, bekerja percis, dan menunjukan rasa persahabatan.
#Gerak mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil ataupun individu dalam suatu kelas menandakan kesiagaan, minat serta perhatian guru yng diberikan terhadap tugas dan aktivitas anak didik. Gerak mendekati hendaklah di lakukan secara wajar, bukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menakut-nakuti, mengancam ataupun memberikan kritikan serta hukuman.
#Memberi pernyataan
Pernyataan guru terhadap sesuatu yng dikemukakan oleh anak didik Amat diharapkan, baik berupa tanggapan, komentar, maupun yng lain-lainnya. Akan namun haruslah dihindari hal-hal yng menunjukkan dominasi guru, misalnya yang dengannya komentar ataupun pernyataan yng memiliki kandungan ancaman semisal: “ saya tunggu sampai kalian diam!”. “saya atau kalian yang keluar?” ataupun “ siapa yang tidak senang dengan pelajaran saya, silakan keluar!”.
#Memberi reaksi terhadap gangguan serta ketakacuhan
Kondisi kelas tak selamanya tenang. Pasti ada gangguan. Hal ini butuh guru sadari serta jangan dibiarkan. Teguran guru adalah tanda bahwasanya guru ada bersama anak didik. Teguran haruslah diberikan pada era yng tepat serta sasaran yng tepat juga, menjadikan bisa mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.
2) Membagi perhatian
Kelas diisi oleh sejumlah orang (siswa) yng mempunyai keterbatasan-keterbatasan yng berbeda-beda yng butuh bantuan serta pertolongan dari guru. perhatian guru tak cuma terfokus pada satu orang ataupun satu kelompok tertentu yng bisa memicu kecemburuan, namun perhatian Perlu terbagi yang dengannya merata kepada setiap anak yng ada di dalam kelas pun Perlu mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yng berlangsung dalam waktu yng percis agar pengelolaan kelas menjadi efektif.
Membagi perhatian bisa di lakukan yang dengannya cara:
• Visual
Guru bisa merubah pandangannya dalam memperhatikan kegiatan pertama sedemikian rupa menjadikan ia bisa melirik kegiatan kedua, tanpa kehilangan perhatian pada kegiatan pertama. Kontak pandang ini mampu di lakukan terhadap kelompok anak didik ataupun anak didik secara individual.
• Verbal
Guru bisa memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan serta sebagainya terhadap aktivitas anak didik pertama sementara ia memimpin serta terlibat supervisi pada aktivitas anak didik yng lain.
3) Pemusataan perhatian Kelompok
Munculnya kelompok informal di kelas ataupun pengelompokan lantaran disengaja oleh guru dalam kepentingan pembelajaran butuh kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatur serta mengarahkan perilakunya, lebih-lebih disaat kelompok perhatiannya Perlu terpusat pada tugas yng Perlu diselesaikan. Maka guru Perlu mampu mengambil inisiatif serta mempertahankan perhatian anak didik serta memberitahukan (bisa yang dengannya tanda-tanda) bahwasanya ia bekerja percis yang dengannya kelompok ataupun subkelompok yng terdiri dari tiga hingga empat orang. Untuk itu ada beberapa hal yng bisa guru lakukan, yakni:
Ø Memberi tanda
Dalam mengawali proses belajar mengajar guru memusatkan pada perhatian kelompok terhadap suatu tugas yang dengannya memberikan beberapa tanda, misalnya menciptakan ataupun membuat situasi tenang sebelum memperkenalkan objek, pertanyaan ataupun topik yang dengannya memilih anak didik secara random bagi atau bisa juga dikatakan untuk meresponnya.
Ø Pertanggungan jawab
Guru meminta pertanggung jawaban anak didik atas kegiatan serta keterlibatannya dalam suatu kegiatan. Setiap anak didik menjdai anggota kelompok Perlu bertanggung jawab terhadapkegiatan sendiri, maupun kegiatan kelompoknya. Misalny, yang dengannya meminta kepada anak didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperagakan, membuat laporan hasil serta memberikan tanggapan.
Ø Pengarahan serta petunjuk yng terang
Guru Perlu Suka kali memberikan pengarahan serta petunjuk yng terang serta singkat dalam memberikan pelajaran kepada anak didik, menjadikan tak terlaksana kebingungan pada diri anak didik. Pengarahan serta petunjuk bisa di lakukan pada seluruh anggota kelas, kepada kelompok kecil, maupun kepada individu yang dengannya bahasa serta tujuan yng terang.
Ø Penghentian
Tidak seluruh gangguan tingkah laku bisa dicegah ataupun sukses dihindari. Yang diharapkan disini merupakan guru bisa menanggulangi terhadap anak didik yng nyata-nyata melanggar serta mengganggu bagi atau bisa juga dikatakan untuk aktiv dalam kegiatan di kelas. Bila anak didik menyela kegiatan anak didik lain dalam kelompoknya, guru secara verbal mengomeli ataupun menghentikan gangguan anak didik itu.
Cara lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghentikan gangguan, merupakan guru serta anak didik membuat persetujuan mengenai prosedur serta peraturan yng adalah bagian dari pelaksanaan rutin proses belajar mengajar, menjadikan menghentikan gangguan berganti menjadi cuma memperingatkan. Cara mengomeli tidak lebih dibenarkan dalam pendidikan, karena tak mendidik.
Ø Penguatan
Untuk menanggulangi anak didik yng mengganggu ataupun tak melakukan tugas, bisa di lakukan yang dengannya pemberian penguatan yng dipilih sesuai yang dengannya permasalahannya. Penggunaan penguatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk merubah tingkah laku adalah seni manajemen remedial bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi anak didik yng terus mengganggu ataupun yng tak melakukan tugas.
Ø Kelancaran (smoothnees)
Kelancaran ataupun kemajuan anak didikdalam belajar menjdai indikator bahwasanya anak didik bisa memusatkan perhatiannya pada pelajaran yng diberikan di kelas. Hal ini butuh guru dukung serta jangan diganggu yang dengannya hal-hal yng mampu membuyarkan konsentrasi anak didik. Ada sejumlah kesalahan yng Perlu guru hindari, yakni: campur tangan yng berlebihan (teacher Instruction), kelenyapan (Fade away), penyimpangan (Digression), serta ketidaktepatan berhenti serta mengawali kegiatan.
Ø Kecepatan (Pacing)
Kecepatan disini diartikan menjdai tingkat kemajuan yng dicapai anak didik dalam suatu pelajaran. Yang butuh dihindari oleh guru merupakan kesalahan menahan penyajian bahan pelajaran yng sedang berjalan, ataupun kemajuan tugas. Ada dua kesalahan kecepatan yng Perlu dihindari bila kecepatan yng tepat mau dipertahankan, yakni: Bertele-tele (overdwelling) serta mengulangi penjelasan yng tak butuh.
Keterampilan yng berhubungan yang dengannya pengendalian kondisi belajar yng optimal
Keterampilan ini berkaitan yang dengannya tanggapan guru terhadap anak didik yng berkelanjutan yang dengannya maksud agar guru bisa mengadakan kegiatan remedial bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembalikan kondisi belajara yng optimal. Apabila terdapat anak didik yng memicu gangguan yng berulang –ulang walaupun guru sudah mempergunakan tingkah laku serta tanggapan yng sesuai, guru bisa meminta bantuan kepala sekolah, konselor sekolah, ataupun orang tua anak didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu mengatasinya.
Bukanlah kesalahan profesional guru andaikan ia tak bisa menangani setiap masalah anak didik dalam kelas. Namun pada tingkat tertentu guru bisa mempergunakan seperangkat seni manajemen bagi atau bisa juga dikatakan untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku anak didik yng terus menerus memicu gangguan serta yng tak mau terlibat dalam tugas kelas. Strategi itu merupakan:
1. Memodifikasi tingkah laku
Modifikasi tingkah laku merupakan menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah laku kedalam tuntutan kegiatan pembelajaran menjadikan tak muncul prototyfe pada diri anak perihal penilaian yng tidak lebih baik. Guru menganalisis tingkah laku anak didik yng mengalami masalah ataupun kesulitan serta berusaha memodifikasi tingkah laku yang telah di sebutkan yang dengannya mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
2. Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Kelompok kecil maupun kelompok belajar di kelas merupakan adalah bagian pencapaian tujuan pembelajaran serta seni manajemen yng diterapkan oleh guru. Kelompok biasa muncul secara informal semisal sahabat bermain, sahabat seperjalanan , gender serta lain-lain. Untuk kelancaran pembelajaran serta pencapaian tujuan pembelajaran maka kelompok yng ada dikelas itu Perlu dikelola yang dengannya baik oleh guru. Guru bisa mempergunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok yang dengannya cara:
  • Memperlancar tugas-tugas: Mengusahakan terjadinya kerja percis yng baik dalam pelaksanaan tugas.
  • Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok: Memelihara serta memulihkan semangat anak didik serta menangani konflik yng timbul.
3. Menemukan serta memecahkan tingkah laku yng memicu masalah.
Permasalahan mempunyai sifat perennial (akan selalu ada) serta nurturan effect, oleh karna itu permasalahan akan muncul didalam kelas kaitanya yang dengannya interaksi serta akan diisi oleh dampak pengiring yng besar bila tak biasa di buat selesai. Guru bisa bisa melakukan seperangkat cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengendalikan tingkah laku keliru yng muncul, serta ia mengetahui sebab-sebab dasar yng menghasilkan ketidak patuhan tingkah laku yang telah di sebutkan dan berusaha bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemukan pemecahannya. Guru Perlu datang mendeteksi permasalahan yng mungkin muncul serta yang dengannya secepatnya mengambil langkah penyelesain sehinggaada solusi bagi atau bisa juga dikatakan untuk masalah yang telah di sebutkan.
4. Memberikan petunjuk-petunjuk yng terang
Untuk mengarahkan kelompok kedalam pusat perhatian semisal dijelaskan diatas, pun membuat mudah anak menjalankan tugas-tugas yng dibebankan kepadanya maka tugas guru merupakan memaparkan setiap pelaksanaan tugas-tugas yang telah di sebutkan menjdai petunjuk pelaksanaan yng Perlu dilaksanakan anak secara bertahap serta terang.
5. Menegur
Permasalahan mampu terlaksana dalam hubungannya antara siswa yang dengannya siswa serta siswa yang dengannya guru. Permasalahan dalam hubungan yang telah di sebutkan mampu terlaksana dalam konteks pembelajaran, menjadikan guru menjdai pemegang kendali kelas Perlu mampu memberikan teguran yng sesuai yang dengannya tugas serta perkembangan siswa. Sifat dari teguran bukan dari hal yng memberikan efek penyerta yng memicu ketakutan pada siswa namun bagaimana siswa mampu tahu yang dengannya kesalahan yng dilakukannya .
6. Memberi penguatan
Penguatan merupakan upaya yng diarahkan agar prestasi yng dicapai serta perilaku-perilaku yng baik serta dipertahankan oleh siswa ataupun malah mungkin ditingkatkan ataupun bisa ditularkan kesiswa lain-lainnya. Penguatan yng dimaksudkan bisa berupa reward yng bersifat nonmaterial pun yng bersifat material namun tak berlebihan .
DAFTAR PUSTAKA
  1. Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
  2. Effendi, Ridwan serta Elly M. Setiadi. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya serta Teknologi. Bandung: UPI Press, 2006.
  3. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif serta Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
  4. Suprihatiningrum, Jamil. STRATEGI PEMBELAJARAN: Teori serta Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
  5. Usman, Moch. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
  6. Wiyani, Novan Ardy. MANAJEMEN KELAS: Teori serta Aplikasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk Menciptakan Kelas yng Kondusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Ahmad Mujib Senin, 16 Maret 2015 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2015/03/komponen-keterampilan-manajemen-kelas.html

Seputar Komponen Keterampilan Manajemen Kelas

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Komponen Keterampilan Manajemen Kelas