Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Buruk Menurut Ajaran Islam

- 21.17

Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Buruk Menurut Ajaran Islam

 
Setiap dari kita pasti mempunyai sebuah kebiasaan tidak baik ataupun negatif yng ingin kita hilangkan dalam ke hidup-an sehari-hari. Namun seringkali kita gagal serta menyerah sebelum kita sukses menghilangkannya. Beberapa faktor penyebabnya antara lain tidak lebih kuatnya dorongan dari dalam diri serta dukungan dari luar, terlalu terburu-buru, serta kebiasaan tidak baik itu terlanjur lama serta mendarah daging dalam ke hidup-an kita. Kebiasaan tidak baik yng terus-menerus dibiarkan tanpa ada upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilangkan serta menggantinya yang dengannya kebiasaan-kebiasaan yng baik, tak cuma akan memicu aneka macam masalah terhadap diri kita sendiri, namun pun mampu berimbas kepada orang lain. Lantas, bagaiamankah konsep islam mengajarkan perihal cara efektif menghilangkan sebuah kebiasaan tidak baik?
Secara historis, peradaban bangsa Arab pra Islam memiliki kebiasaan tidak baik yng sudah mengakar dalam perilaku orang-orang. Tidaklah gampang pada fase awal dakwah Islam meminta orang-orang secara tegas bagi atau bisa juga dikatakan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yng sudah mengakar pada perilaku orang-orang dalam kurun waktu yng lama. Oleh karena itu, dalam memperbaiki kebiasaan tidak baik yang telah di sebutkan, Islam mempergunakan dua metode. Baca pun 7 Golongan yng Akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat

Metode pertama, menangguhkan perbaikan kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang telah di sebutkan hingga keimanan menguat dalam kalbu orang-orang muslim. Kekuatan iman akan menjadi dorongan kuat yng akan mempermudah proses melepaskan kebiasaan-kebiasaan tidak baik seraya mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baru menjdai gantinya. Karena itulah, kebanykan ayat-ayat Al-Qur'an yng turun di Mekkah (ayat-ayat Makkiyah) pada fase awal dakwah islamiyah secara mendasar berkaitan yang dengannya seruan kepada keyakinan Tauhid (aqidah).
Metode kedua, melatih kesiapan mental kaum muslimin bagi atau bisa juga dikatakan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang telah di sebutkan. Ini di lakukan yang dengannya jalan membentuk respons yng berlawanan secara bertahap yang dengannya respons yng dituntut bagi atau bisa juga dikatakan untuk dilepaskan. Metode ini dipakai Al-Qur'an bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi masalah minum khamar.
Pada awal mulanya Al-Qur'an menjadikan kaum muslimin tak suka serta benci meminum khamar tanpa mengharamkannya secara total. Kemudian secara bertahap khamar pun diharamkan kepada orang-orang. Ayat pertama yng diturunkan berkaitan yang dengannya khamar menunjukan bahwasanya madharat khamar itu lebih besar daripada manfaatnya. Ini adalah upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat kaum muslimin tak menyukai khamar dan mendorong orang-orang agar mengindari minum khamar, lihat Q.S Al-Baqarah ayat 219.
Kemudian Al-Qur'an melangkah ke tingkat yng lebih tegas serta mengikat kaum muslimin agar terasa jera dari minum khamar serta mendorong orang-orang agar menghindari khamar. Hal ini terlaksana disaat beberapa sahabat shalat dalam keadaan mabuk menjadikan orang-orang keliru dalam membaca Al-Quran. Oleh lantaran itu, Al-Quran mengharamkan orang-orang mendekati shalat dalam keadaan mabuk. Latihan ini sudah membuat orang-orang mempunyai kesiapan mental bagi atau bisa juga dikatakan untuk berpindah ke fase selanjutnya, yakni larangan total berhubungan yang dengannya khamar yang dengannya diturunkannya ayat yng benar-benar mengharamkan khamar secara total, yakni Q.S Al-Maidah ayat 90-91. Ketika ayat yng mengharamkan khamar itu diturunkan, seluruh kaum muslimin Madinah menumpahkan sisa-sisa khamar yng ada pada orang-orang di jalan-jalan Madinah.
Dari uraian di atas, bisa kita petik pelajaran bahwasanya dalam menghapus kebiasaan tidak baik yng telah menjadi tradisi, diharapkan proses secara bertahap, tak langsung melarangnya secara total agar kebiasaan tidak baik itu terhapus, akan tetapi tahap demi tahap. Sifat kita-kita yng cenderung tergesa-gesa, bahkan akan menghasilkan munculnya hal-hal tidak baik yng lain. Di samping itu, kita butuh seorang sosok teladan/idola yng mempunyai otoritas terhadap kita serta mampu kita jadikan tempat bersandar dan terus menguatkan langkah kita menghilangkan aneka macam sisi negatif dalam ke hidup-an sehari-hari kita.
Cara menghilangkan kebiasaan tidak baik yng dicontohkan yang dengannya penghapusan minum khamar di atas, pun mengajarkan bahwasanya islam Amat akomodatif serta menghargai tradisi masyarakat. Islam tak mengajarkan cara-cara yng penuh amarah serta pemaksaan menjdai solusi mengatasi problematika umat. Cara semisal ini juga yng dipakai walisongo dalam merekonstruksi tradisi serta kebudayaan masyarakat nusantara kala itu, khususnya masyarakat jawa, menjadikan membawa keberhasilan dakwah islam orang-orang yng dibuktikan yang dengannya tersebarnya islam di seantero nusantara. Kita pun diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyadari bahwasanya segala pencapaian itu tak bisa diperoleh secara instan, butuh proses serta waktu yng relatif lama. Semoga Allah membuat mudah kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghapus kebiasaan-kebiasaan tidak baik dalam ke hidup-an sehari-hari kita.
Referensi: Muhammad Utsman Najati, Psikologi dalam Al-Quran (Terapi Qurani dalam Penyembuhan Gangguan Kejiwaan), ter. Zaka Al-Farisi, Bandung: Pustaka Setia, 2005. Ahmad Mujib Rabu, 16 November 2016 Keislaman

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/11/cara-efektif-menghilangkan-kebiasaan-buruk-menurut-islam.html

Seputar Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Buruk Menurut Ajaran Islam

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Buruk Menurut Ajaran Islam