Tiga Bagian Penting dari Permintaan Maaf yang Efektif

- 23.48

Tiga Bagian Penting dari Permintaan Maaf yang Efektif

 
"Maafkanlah orang lain untuk semua kesalahan yang telah mereka lakukan, bahkan meskipun hal itu tampak seperti tidak pantas untuk dimaafkan." Ungkapan di muka kiranya tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggambarkan akan pentingnya sebuah maaf. Setiap orang membuat kesalahan sepanjang waktu. Bukan cuma orang jahat, ataupun orang-orang yang lemah. Kesalahan kita merupakan apa yang membuat kita menjadi kita-kita (manusiawi). Dan malah disaat kita tak berpikir bahwasanya kita sudah melakukan kesalahan, orang lain akan Suka menemukan kesalahan dalam cara kita. Jika kita sudah melakukan sesuatu yang menyinggung orang lain haruskah kita meminta maaf?
Tentu meminta maaf adalah hal paling baik andai kita sudah menyakiti ataupun menyinggung orang lain-bahkan andai kita berpikir kemarahan orang tersinggung merupakan dibenarkan, ataupun andai kita mempunyai alasan yang Amat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk apa yang terlaksana.
Seringkali, dampak dari tindakan kita bukanlah apa yang kita maksudkan. Tapi ada satu hal: Mempertimbangkan dampak yang terlaksana lebih penting daripada niat kita. Lantas bagaimana cara membuat permintaan maaf yang baik? Setelah mengkaji pertanyaan yang ekstensif, Aaron Lazare mengembangkan kriteria yang paling kuat hingga era ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat permintaan maaf yang efektif. Seperti yang digambarkan pada karya Dr Lazare bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat permintaan maaf yang baik, ide-idenya bisa disederhanakan yang dengannya metode tiga langkah berikut:

1. Ceritakan kepada orang-orang apa yang kamu rasakan
Biasanya, kita mulai yang dengannya mengatakan "Aku minta maaf" bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengekspresikan penyesalan. "Aku minta maaf" lebih efektif disaat kita menguraikan perasaan menyesal kita. Misalnya, "Aku sangat menyesal dan sedih mendengar bahwa kurangnya komunikasi telah membuat kamu begitu marah dan kesal." Atau, "Aku sangat menyesal dan malu bahwa komentarku menyebabkan kehebohan seperti itu."
2. Mengakui kesalahan kamu serta dampak negatifnya
Barangkali ini merupakan hal yang paling sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk di lakukan, lantaran memerlukan pengakuan bahwasanya kita bertanggung jawab atas tindakan ataupun perilaku kita. Hal ini rasanya Amat sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa kita lakukan andai kita tak benar-benar berpikir bahwasanya kita sudah melakukan tidak sedikit kesalahan, ataupun andai niat kita memanglah benar-benar baik.
Tanyakan kepada diri sendiri: Bagaimana perasaan orang lain? Apakah yang saya lakukan yang memicu munculnya perasaan itu? Bisakah aku sudah melakukan sesuatu yang berbeda bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaikinya?
Di sinilah kebanykan dari kita tergoda ataupun tak bisa menahan diri bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjukkan penjelasan atas perilaku kita. Jika ragu, tak usah memberikan penjelasan. Terkadang, berupaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjelaskan tindakan kita memberikan kesan defensif ataupun melakukan pembelaan diri, ataupun mencari-cari alasan pembenaran. Anda Perlu ingat, intinya merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki hubungan, bukan membuat orang lain menilai bahwasanya kamu benar.
Jika Anda butuh menjelaskan kenapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan, berhati-hati bagi atau bisa juga dikatakan untuk terus melakukan tanggung jawab atas dampak negatif yang Anda punyai. Mengatakan, "Aku benar-benar tidak tahu bahwa Anda akan tersinggung" merupakan alasan, bukan penjelasan yang baik. Merengek bahwasanya Anda tak berniat bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang lain terluka tak menjelaskan apa-apa.
3. Berusaha memperbaiki situasi
Permintaan maaf yang baik mencakup perbaikan dari beberapa jenis, baik yang nyata ataupun simbolik. Mungkin Anda menciptakan peluang bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang yang Anda terasa malu memperoleh kembali kredibilitasnya. Atau mungkin Anda mengakui kesalahan Anda kepada orang lain, pun, menjdai bagian dari pemulihan itu.
Sering kali, bagian yang paling sulit merupakan benar-benar merasakan apa yang orang lain rasakan. Kadang kita memahami bahwasanya kita melakukan sesuatu yang salah, namun kita tak mampu selalu mengerti bahwasanya apa yang sebetulnya kita lakukan merupakan salah.
Seringkali, yang butuh kita lakukan merupakan menjelaskan bahwasanya kita tak akan mengulangi kesalahan yang percis pada waktu selanjutnya, menjadikan kita tak mengulangi tindakan yang bisa menyinggung perasaannya. Ini membantu kita membangun kembali kepercayaan serta memperbaiki hubungan.
Hal terpenting adalag menepati janji-janji yang Anda buat. Jika orang yang telah di sebutkan meminta sesuatu yang Anda tak mampu memberikannya, kamu mampu menunjukkan beberapa pengganti pilihan yang mungkin mampu kamu lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh maaf serta kepercayaannya kembali bagi atau bisa juga dikatakan untuk kamu. Ahmad Mujib Kamis, 20 Oktober 2016 Inspiratif

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/10/tiga-bagian-penting-dari-permintaan-maaf-efektif.html

Seputar Tiga Bagian Penting dari Permintaan Maaf yang Efektif

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Tiga Bagian Penting dari Permintaan Maaf yang Efektif