8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran
8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran | Referensi terbaru di 2017 via web Pengertian dan Arti Kata. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Pengertian dan Arti Kata. Artikel ini di beri judul 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran. Konten ini untuk anda pembaca setia https://pengertiandefinisi-kata.blogspot.com/. Bagikan juga postingan 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Pengertian dan Arti Kata dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Pengertian dan Arti Kata di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran di bawah ini dari situs web Pengertian dan Arti Kata.
Secara mendasar, pendidikan islam merupakan serangkaian teori, konsep, serta serangkain prosedur yng digali serta dikembangkan melalui proses penggalian ayat-ayat al-Quran yng di dalamnya memuat perihal nilai-nilai pendidikan. Proses yang telah di sebutkan tak bisa di lakukan, kecuali yang dengannya penguasaan ilmu serta metodologi yng dipakai dalam mengkaji serta menafsirkan ayat-ayat al-Quran. Maka dari itulah, lantas ilmu ulumul quran menempati posisi yng Amat penting bagi insan yng bergelut dalam dunia pendidikan islam.
Salah satu bidang kajian dalam ulumul quran merupakan munasabah. Secara simpel, munasabah bisa diartikan menjdai kajian atas keterkaitan/hubungan/korelasi antar ayat serta surat dalam al-Quran ditinjau dari beberapa sudut pandang.
Manna Al-Qatthan, menjdai kitab babon ulumul quran menegaskan bahwasanya fungsi ilmu munasabah adalah menjdai alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengungkap kekuasaan makna serta bukti kemukjizatan al-Quran dari segi balaghahnya. Dengan munasabah, bisa diketahui keteraturan serta keserasian dari firman Tuhan dan keindahannya dari segi bahasa.
Di dalam al-Quran, sekurang-kurangnya ada 8 jenis munasabah, yakni:
1. Munasabah antas satu surat yang dengannya surat sebelumnya
Menurut As-Suyuthi, pada munasabah jenis ini, suatu surat berfungsi memperjelas ataupun menyempurnakan beberapa ungkapan yng terdapat surat sebelumnya. Seperti misalnya ungkapan “alhamdulillah” yng terdapat dalam surat al-fatihah, mempunyai korelasi yang dengannya ayat 152 surat al-Baqarah di mana di situ Allah memerintahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bersyukur. Contoh lain misalnya surat al-Baqarah ayat 2 yng berkorelasi yang dengannya surat ali ‘imran ayat 3.
2. Munasabah antar nama surat yang dengannya asbabun nuzulnya (tujuan diturunkannya)
Nama yng terdapat pada masing-masing surat dalam al-quran menunjukan tema pemaparan yng menonjol dalam surat yang telah di sebutkan. Seperti misalnya surat al-Baqarah yng tidak sedikit bercerita kisah nabi musa serta sapi betina. Hal itu semisal tertuang dalam ayat 67-71 surat al-Baqarah yng bercerita kisah nabi musa serta sapi betina di mana di situ pun ditunjukkan kekuasaan Allah membangkitkan orang yng sudah mati. Di samping surat al-Baqarah, pun surat Yusuf yng mengisahkan perjalanan nabi Yusuf, surat al-Jinn yng bercerita perihal jin, serta surat-surat yng lain-lainnya.
3. Munasabah antar bagian dalam suatu ayat
Munasabah antar bagian dalam suatu ayat pada biasanya berbentuk munasabah tadhadhat ataupun perlawanan. Contohnya semisal yng terdapat dalam surat al-hadiid ayat 4 (silahkan lihat al-quran). Di dalam ayat yang telah di sebutkan, antara kata “yaliju” yng bermakna masuk, yang dengannya kata “yakhruju” yng bermakna keluar, dan kata “yanzilu” yng bermakna turun serta kata “ya’ruju” yng bermakna naik terdapat munasabah dalam bentuk kontradiktif ataupun berlawanan. Contoh lain terdapat dalam ayat-ayat lain semisal misalnya dalam surat al-Baqarah, al-Maidah, serta an-Nisa’.
4. Munasabah antar ayat yng letaknya berdekatan/berdampingan
Munasabah jenis ini terkadang nampak terang, akan tetapi terkadang pun samar. Munasabah jenis ini, yng terlihat terang pada biasanya mempergunakan pola ta’kid ataupun penguat, tafsir ataupun penerang, i’tiradh ataupun bantahan, serta tasydid ataupun penegasan.
Munasabah antar ayat yang dengannya pola ta’kid, bisa dilihat misalnya dalam surat al-fatihah ayat 1-2. Kata “rabb al ‘alamiin” yng terdapat dalam ayat kedua memperkuat kata “ar-rahman” yng ada pada ayat pertama.
Munasabah pola tafsir, di mana satu ayat ataupun bagian ayat tertentu maknanya ditafsirkan oleh ayat ataupun bagian ayat yng ada di sampingya, bisa dilihat dalam surat al-Baqarah ayat 2-3. Kata “muttaqin” pada ayat kedua ditafsirkan maknanya oleh ayat yng ketiga, di mana dalam ayat ketiga dijelaskan kriteria orang yng muttaqin ataupun bertaqwa, yaitu orang-orang yng beriman yang dengannya yng ghaib, mengerjakan shalat, serta seterusnya sampai-sampai akhir ayat.
Munasabah pola i’tiradh misalnya terdapat dalam ayat 57 surat an-nahl. Kata subhaanahu dalam ayat yang telah di sebutkan, adalah bentuk bantahan dari dua ayat yng mengantarkannya, yakni bantahan terhadap orang-orang kafir yng mengklaim bahwasanya Allah mempunyai anak perempuan.
Munasabah pola tasydid ataupun penegasan, terdapat misalnya dalam ayat 6-7 surat al-fatihah. Pada ayat 6 terdapat ungkapan “shiratal mustaqim”, yng lantas dikuatkan ditegaskan lagi oleh ayat selanjutnya yang dengannya redaksi “shiratalladzina...” serta seterusnya.
Sedangkan munasabah antar ayat yng samar, bisa diketahui didasari hubungan makna yng bentuk hubungannya bisa berupa perbandingan, perlawanan, perpindahan, ataupun penjelasan.
5. Munasabah antar suatu kelompok ayat yang dengannya kelompok ayat yng berada di sampingnya
Munasabah jenis ini, bisa dilihat misalnya dalam surat al-Baqarah ayat 1-2, di mana di situ Allah memulainya yang dengannya penjelasan mengenai kebenaran serta fungsi al-Quran bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang-orang yng bertakwa. Kemudian, ayat-ayat selanjutnya membicarakan mengenai tiga kelompok kita-kita yakni mukmin, kafir, serta munafik disertai yang dengannya sifat-sifat orang-orang masing-masing.
6. Munasabah antar fashilat ataupun pemisah serta isi ayat
Munasabah jenis ini, pada biasanya memiliki kandungan tujuan tertentu contohnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menguatkan makna yng terkandung dalam ayat tertentu. Adakalanya pemisah yng terdapat di antara dua ayat dimaksudkan agar pemahaman terhadap dua ayat yang telah di sebutkan menjadi lurus, serta adakalanya menjdai penjelasan tambahan. Misalnya yng terdapat dalam surat al-Ahzab ayat 25, di mana di situ dijelaskan bahwasanya Allah menghindarkan orang-orang yng beriman dari peperangan bukan lantaran orang-orang yang telah di sebutkan lemah serta penakut, namun itu menunjukan bahwasanya Allah Maha Kuat serta Maha Perkasa.
7. Munasabah antar awal surat yang dengannya akhir surat yng percis
Munasabah semacam ini, misalnya bisa dilihat dalam surat al-Qashash. Pada awal surat, dikisahkan perjuangan nabi Musa yng berjuang menghadapi kekejaman raja Fir’aun era itu. Perjuangan yang telah di sebutkan adalah perintah dari Allah, serta atas pertolongan-Nya akhirnya nabi Musa bisa keluar dari negara Mesir. Pada akhir surat, dikisahkan bahwasanya Allah memberikan informasi gembira bagi atau bisa juga dikatakan untuk nabi Muhammad saw. yng menghadapi tekanan dari kaum beliau serta janji Allah atas kemenangan beliau. Munasabah yng terdapat pada awal serta akhir surat ini, terdapat atau terletak pada kesamaan situasi serta kondisi yng dihadapi oleh dua utusan Allah di yang telah di sebutkan.
8. Munasabah antar satu surat yang dengannya surat setelahnya
Apabila diperhatikan, terdapat munasabah ataupun hubungan antara pembukaan suatu surat yang dengannya akhir dari surat sebelumnya, meskipun tak selalu gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemukannya. Pola munasabah ini, misalnya bisa dilihat dalam permulaan surat al-Hadid yng dimulai yang dengannya tasbih. Ayat pertama dalam surat al-Hadid, bermunasabah yang dengannya akhir surat sebelumnya, yaitu surat al-waqi’ah yng berisi perintah bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertasbih.
Uraian mengenai 8 jenis munasabah di atas adalah satu dari sekian banyaknya bentuk upaya para ahli tafsir dalam rangka menemukan hubungan antar suatu ayat yang dengannya ayat lain-lainnya, antara satu surat yang dengannya surat lain-lainnya, dan awal serta akhir surat dalam al-Quran. Dengan demikian, kajian mengenai ilmu munasabah bersifat ijtihadi, bukan tauqifi. Mseki demikian, kajian mengenai munasabah yng di lakukan oleh para ahli tafsir selama ini sudah berkontribusi besar bagi khazanah keilmuan islam utamanya dalam bidang kajian terhadap al-Quran.
Sumber: Rosihan anwar, Pengantar Ulumul Quran, Bandung: Pustaka Setia, 2009. Ahmad Mujib
Kamis, 19 Januari 2017 Keislaman
Source Article and Picture :
http://wikipendidikan.blogspot.com/2017/01/8-jenis-munasabah-dalam-al-quran.html
Seputar 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran
Terima kasih telah membaca 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran. Semoga pos dari situs web Pengertian dan Arti Kata berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Pengertian dan Arti Kata. Silakan berbagi ulasan 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Pengertian dan Arti Kata melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Pengertian dan Arti Kata untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Pengertian dan Arti Kata di bawah. Demikan dan sekian tentang 8 Jenis Munasabah dalam Al-Quran. Dan Assalamualaikum pembaca Pengertian dan Arti Kata.