7 Golongan yang Akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat

- 09.11

7 Golongan yang Akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat

 
Hari kiamat adalah hari yang pasti terlaksana serta dialami oleh setiap mahluk Tuhan tanpa terkecuali. Setiap kita-kita akan sibuk yang dengannya urusan pribadinya masing-masing. Kita akan mempertanggungjawabkan setiap amal perbuatannya selama hidup di dunia di hadapan pengadillan yang paling adil, yaitu pengadilan Allah SWT. Beruntunglah orang-orang yang selama hidup mengisi waktu yang dia punyai bagi atau bisa juga dikatakan untuk banyak-banyak beribadah serta berdzikir kepada Allah. Walaupun hal itu di dunia terkesan tak ada harganya bila dinilai yang dengannya uang ataupun perhiasan, akan tetapi di akhirat malahan itulah yang Amat bernilai. Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW sudah bersabda: “Ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah di bawah 'Arsy-Nya pada hari di mana tak ada tempat bernaung kecuali naungan-Nya, yakni:
  1. Pemimpin yang adil
  2. Pemuda yang giat beribadah kepada Allah
  3. Orang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi hingga air matanya mengalir lantaran rasa takutnya kepada Allah
  4. Orang yang hatinya selalu terkait (terikat) yang dengannya masjid era ia keluar hingga kembali lagi masuk ke masjid
  5. Orang yang bershadaqah yang dengannya sembunyi-sembunyi menjadikan orang lain yang ada di kanan-kirinya tak mengetahuinya
  6. Dua orang yang saling mencintai lantaran Allah, maka orang-orang berkumpul serta berpisah semata-mata lantaran Allah
  7. Lelaki yang diajak berbuat mesum (berzina) oleh wanita cantik, namun ia menolaknya yang dengannya mengatakan: "Aku takut kepada Allah."
7 golongan di atas salah satunya yang kelak di akhirat akan memperoleh fasilitas istimewa berupa naungan dari Allah SWT. Agama islam sudah memberikan konsep-konsep yang kita jadikan pedoman dalam menggapai kebahagiaan baik di dunia berlebi lagi di akhirat. Apa yang dipaparkan oleh rasulullah di atas adalah pengetahuan yang menginformasikan kepada kita mengenai kriteria golongan yang akan memperoleh naungan Allah di hari kiamat yang penuh yang dengannya huru hara serta ketakutan. Sehingga yang dengannya mengetahuinya, diharapkan kita menjadi termotivasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi bagian dari golongan di atas.

Golongan pertama yang akan memperoleh naungan Allah merupakan para pemimpin yang adil dalam kepemimpinannya. Keadilan adalah prinsip utama yang Perlu dipegang teguh oleh seorang pemimpin. Sebagaimana kita tau, sulit sekali menemukan seorang pemimpin yang adil. Bahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memimpin diri sendiri pun kita seringkali tak bisa berlaku adil. Padahal setiap kita-kita merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga, serta dalam skala yang lebih luas meliputi pemimpin di kalangan masyarakat. Dalam hal kepemimpinan, islam sudah mempunyai konsep dasar yang substansial yang mampu dipelajari melalui banyak sekali literatur keislaman. Berkaitan yang dengannya dilema kepemimpinan, kamu bisa merujuk pada pendapat para intelektual muslim melalui buku-buku yang berkaitan yang dengannya topik kepemimpinan dalam islam.
Baca : Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam
Golongan kedua merupakan pemuda yang giat beribadah. Kita tau bahwasanya masa muda merupakan masa di mana seseorang bergejolak hawa nafsunya. Terlebih di era saat ini, sungguh sulit menemukan pemuda yang benar-benar giat beribadah kepada Allah. Naungan Allah adalah sebuah fasilitas istimewa bagi atau bisa juga dikatakan untuk hambanya. Dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan yang tak gampang, di mana kita Perlu bertarung melawan hawa nafsu serta setan yang setiap era mencoba menjauhkan kita dari rahmat Allah. Para pemuda jaman dulu pada giat-giat beribadah. Dan saat ini, menjdai akibat dari penetrasi produk-produk teknologi ke dalam dunia islam, tidak sedikit para pemuda generasi islam yang hanyut dalam kesenangan serta kenyamanan yang ditawarkan oleh produk-produk teknologi semisal HP serta internet. Perlu diketahui bahwasanya ridha Allah dikelilingi oleh hal-hal yang bertentangan yang dengannya nafsu kita, sementara murka Allah dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan nafsu kita. Besar serta kecilnya nilai ibadah, ditentukan oleh terasa berat ataupun tidaknya kita melakukannya. Semakin terasa berat bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita lakukan, maka makin tinggi nilainya, pun juga sebaliknya. Dan menjdai kita-kita yang dikaruniai akal yang bisa membedakan kebaikan serta keburukan dan keimanan, tentunya kita paham jalan mana yang Perlu kita pilih.
Golongan ketiga merupakan orang yang gemar berdzikir di tengah kesunyian sampai-sampai air matanya menetes lantaran takut akan siksa Allah serta menyadari bahwasanya betapa banyaknya dosa serta kemaksiatan yang selama ini sudah di lakukan. Pernahkah kita melakukan hal itu? jangankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk meneteskan air mata lantaran dosa, menyesali dosa saja mungkin jarang kita lakukan. Karena saking banyaknya noda-noda dosa yang menutupi kalbu kita, menjadikan hati kita keras serta sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyesal serta takut atas maksiat serta dosa-dosa yang kita lakukan. Baca pun Keutamaan Membaca Al-Quran serta Dzikir Menurut Al-Ghazali
Golongan keempat merupakan orang-orang yang hatinya selalu terpaut pada masjid. Artinya, orang-orang yang gemar berdzikir serta melakukan aktivitas-aktivitas peribadatan di masjid. Sebab masjid adalah simbol tempat yang dipakai menjdai pusat aktivitas keagamaan orang islam.
Golongan kelima merupakan orang-orang yang bersedekah yang dengannya lapang dada, tak memamermamerkannya ke publik, tak butuh sanjungan sesama kita-kita, malah dia berusaha keras agar jangan hingga orang lain tau (salah satunya orang yang disedekahi) bahwasanya dia sudah bersedekah. Biarlah dia serta Allah saja yang tau. Orang yang mampu melakukan hal ini salah satunya orang yang Amat istimewa, karena dasarnya memang kita-kita mempunyai naluri bagi atau bisa juga dikatakan untuk selalu memenuhi kepuasan nafsnya yang dengannya dipuja-puji dan dihargai oleh kita-kita lain-lainnya atas setiap kebaikan yang di lakukan.
Golongan yang keenam merupakan orang yang saling mencintai lantaran Allah serta berpisah lantaran Allah. Mencintai lantaran Allah tidaklah semudah pengucapannya serta sesederhana penulisan kata-katanya. Cinta adalah bagian dari emosi batin yang bersifat tak berbentuk serta tak terdeteksi secara empiris. Oleh karenanya, Amat sulit membedakan manakah yang salah satunya cinta lantaran Allah serta cinta yang bukan lantaran Allah. Bahkan Imam Al-Ghazali dalam kitab ihya’nya membahas terkait cinta lantaran Allah ini menjadi satu bab tersendiri. Di dalam bab yang telah di sebutkan, imam Al-Ghazali mencontohkan satu dari sekian banyaknya jenis cinta lantaran Allah merupakan cinta seorang guru kepada muridnya. Hubungan guru serta murid adalah hubungan simbiosis mutualisme. Guru akan terangkat derajatnya lantaran pekerjaan mulianya berupa mengajar serta mendidik. Sedangkan mengajar serta mendidik dibutuhkan objek yang diajar serta dididik, yakni murid. Jadi, murid adalah partner yang bisa mengangkat derajat guru di sisi Allah. Dan kecintaan guru terhadap murid salah satunya cinta lantaran Allah.
Termasuk pun mencintai lantaran Allah merupakan orang-orang yang mengawini seorang wanita yang shalihah, menjadikan melalui pernikahannya yang dengannya wanita itu ia menjadi terpelihara dari gangguan setan serta serta hawa nafsu, dan bisa melindungi agamanya ataupun agar bisa ingin mendapatkan keturunan yang shalih serta shalihah dari istrinya itu, yang kelak akan mendoakan kedua orang tuanya. Seseorang yang mencintai isterinya lantaran tujuan-tujuan itu salah satunya mencintai lantaran Allah, karena istrinya adalah sarana bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai kesempurnaan maksud-maksud yang diridhoi oleh agama. Silahkan buka serta pelajari kitab Ihya’ Imam Al-Ghazali bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih mendalami ihwal mencintai lantaran Allah.
Golongan yang ketujuh merupakan golongan orang yang menolak diajak berzina oleh wanita yang Amat cantik sekalipun lantaran dia takut kepada Allah. Sudah sejak berabad-abad yang lalu islam melarang praktik p3rzinaan serta pr0stitus1. Namun ironisnya, malahan di akhir zaman ini praktik yang telah di sebutkan makin merajalela. Dengan cara-cara yang lebih tak manusiawi, terorganisir, serta malah tanpa ada perasaan berdosa melakukannya. Sungguh memanglah kita-kita super akhir zaman yang menolak diajak berzina oleh seorang wanita yang Amat cantik lantaran ia takut kepada Allah.
Berdasarkan uraian di atas, telah selayaknya kita termotivasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu menjadi bagian dari tujuh golongan di atas sesuai yang dengannya posisi serta kondisi kita masing-masing. Kalau kita diberi amanah oleh Allah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi pemimpin, ya mencoba bagaimana agar mampu menjadi pemimpin yang adil, mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Pun juga menjdai seorang pemuda, jangan hingga masa muda kita terisi oleh banyaknya perbuatan serta omong kosong tanpa guna. Sebalikna, jadikan masa muda menjdai masa bagi atau bisa juga dikatakan untuk bersemangat mencari ilmu serta berusaha mengamalkannya. Masa muda bukan berguna bahwasanya masa hidup kita masih panjang, karena kita tak pernah tau kapan kematian itu akan datang.
Sebagai guru, hendaklah mengajarkan kepada para peserta didiknya ihwal 7 golongan kita-kita yang akan memperoleh naungan Allah kelak di hari kiamat. Sebab kita tak pernah tau apa rencana Allah. Siapa tau ada satu dari sekian banyaknya peserta didik kita yang kelak memperoleh naungan Allah lantaran memperoleh rahmat Allah menjadikan ia diizinkan oleh Allah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menarik tangan kita ke surga. Hal serupa pun hendaknya di lakukan oleh para orang tua kepada anak-anaknya. Dengan mengajarkan ilmu yang berguna kepada orang lain sebetulnya secara tak langsung kita sudah berinvestasi kebaikan yang tiada akan pernah terputus pahalanya malah hingga kita terbungkus kain kafan. [Referensi hadits diambil dari kitab Kitab Nashaihul Ibaad] Ahmad Mujib Rabu, 09 November 2016 Keislaman

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/11/7-golongan-yang-akan-dinaungi-allah-di-bawah-arsy-pada-hari-kiamat.html

Seputar 7 Golongan yang Akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat

Advertisement
 

Cari Artikel Selain 7 Golongan yang Akan Dinaungi Allah di Hari Kiamat