Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

- 15.22

Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

 
Masalah mengelola kelas bukanlah adalah tugas yng ringan. Banyak masalah yng menghadang. Salah satunya adalah kepribadian siswa yng bervariasi. Maka Amat penting bagi seorang guru bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Penguasaan serta pemahaman perihal prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan kelas akan membuat mudah guru dalam setiap langkah yng Perlu dia ambil andaikan muncul permasalahan dalam kelas.
Ada enam prinsip dalam pengelolaan kelas, yakni Anget serta antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal positif, penanaman disiplin diri.
Pertama, Anget serta antusias. Sikap Anget akan dangat mungkin mampu dimunculkan andaikan seorang guru mau serta mampu menjalin ikatan emosional yang dengannya peserta didik. Ada beberapa cara yng mampu di lakukan, yakni
  1. Tidak segan bagi atau bisa juga dikatakan untuk meyapa peserta didik berlebi dahulu.
  2. Membiasakan diri bagi atau bisa juga dikatakan untuk berjabat tangan yang dengannya peserta didik. Kebiasaan ini akan berdampak positif terhadap ke hidup-an peserta didik dalam lingkungan social orang-orang, baik lingkungan keluarga maupun masyarakat.
  3. Membuka kran komunikasi yang dengannya peserta didik. Bisa di lakukan yang dengannya berupaya mengkomunikasikan masalah-masalah serta kesulitan yng dihadapi peserta didik.
  4. Memperlakukan peserta didik menjdai kita-kita yng sederajat. Tidak terlalu kaku pun tak terlalu kebablasan.
Kedua, tantangan. Setiap peserta didik menyukai beberapa tantangan yng mengusik rasa ingin tahunya. Itulah sebabnya guru hendaknya mampu mamberikan tantangan yng bisa memancing semangat peserta didik dalam mengikuti mata pelajarannya. Berikut ini beberapa kegiatan yng bisa di lakukan guru dalam memberikan tantangan kepada peserta didik
  1. Melakukan evaluasi simpel secara terencana tiap minggu. Hal ini mampu menjadi tantangan tersendiri bagi peserta didik akan seberapa dalam pemahamannya terhadap mata pelajaran yng sudah disampaikan.
  2. Mengaitkan materi pelajaran yang dengannya aneka macam fakta di lapangan. Dengan cara semisal ini, murid akan terasa tertantang kemampuan analisnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengaitkan tema pelajaran yang dengannya konteks kehidupannya sehari-hari, menjadikan materi yang telah di sebutkan lebih bermakna baginya.
  3. Mengajarkan keterampilan hidup dalam kegiatan belajar yang dengannya peserta didik. Hal ini memberikan manfaat bagi aspek psikomotor peserta didik. Yakni keterampilan dalam menghadapi segala tantangan ke hidup-an.
Ketiga, variasi. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, variasi gaya mengajar dari seorang guru sangatlah dibutuhkan lantaran bisa menghndari kejenuhan serta kebosanan. Tujuan variasi mengajar ini antara lain:
  1. Untuk menarik serta menaikan perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran.
  2. Memberikan peluang kepada peserta didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan bakat serta minat terhadap mata pelajaran yng diajarkan. Minat serta bakat ini tak akan tereksplore secara maksimal andaikan gaya belajar mengajar yng dipakai monoton ataupun tak tepat, maka variasi ini sengat butuh.
  3. Menanamkan perilaku yng positif pada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi, disaat kejenuhan serta kebosanan itu dihindari yang dengannya variasi gaya mengajar, maka secara otomatis respon serta perilaku peserta didik akan lebih positif.
  4. Memberi peluang kepada peserta didik bagi atau bisa juga dikatakan untuk belajar sesuai yang dengannya tingkat perkembangan serta kemampuannya. Karena tingkat kemampuan serta perkembangan setiap peserta didik tak selalu percis, lebih-lebih dalam aspek intelektual serta emosionalnya.
Keempat, keluwesan. Keluwesan berasal dari kata luwes. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, luwes diartikan menjdai sesuatu yng pantas, menarik, tak kaku, tak canggung, serta gampang menyesuaikan. Keluwesan dalam konteks menajemen kelas adalah keluwesan perilaku guru bagi atau bisa juga dikatakan untuk merubah metode mengajar sesuai kebutuhan peserta didik serta kondisi kelas bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah mungkin munculnya gangguan belajar-mengajar yng kondusif serta efektif.
Kelima, penekanan pada hal-hal positif. Pada dasarnyamengajar serta mendidik menekankan pada hal-hal positif serta menghindari pemusatan perhatian peserta didik pada ha-hal negative. Hal yang telah di sebutkan bisa di lakukan oleh guru yang dengannya memberikan penguatan yng positif serta kesadaran guru bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari kesalahan yng dapa mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.
Keenam, penanaman disiplin diri. Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa latin disciplina serta discipulus yng berguna perintah serta peserta didik. Secara terminologis, disiplin merupakan perintah yng diberikan oleh guru kepada peserta didiknya agar peserta didik melakukan apa yng dimau-kan oleh guru.
Itulah uraian perihal Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas. Semoga goresan pena ini mampu menginspirasi serta memberikan tambahan wawasan bagi para guru di mana saja berada. :) Ahmad Mujib Senin, 01 Desember 2014 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2014/12/prinsip-prinsip-pengelolaan-kelas.html

Seputar Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas