Pengalaman Praktek Mengajar (PPLK) di SMPN 2 Ponorogo

- 20.17

Pengalaman Praktek Mengajar (PPLK) di SMPN 2 Ponorogo

 
Selayang Pandang ihwal SMPN 2 Ponorogo
Ada tidak sedikit SMP favorit di kota Ponorogo ini. Salah satu SMP favorit itu merupakan SMPN 2 Ponorogo. Sebagai satu dari sekian banyaknya SMP favorit, di SMPN 2 Ponorogo. sudah diterapkan kurikulum terbaru, yakni kurikulum 2013 berbasis karakter.
Sebagai satu dari sekian banyaknya mahasiswa jurusan pendidikan agama islam yng kebetulan oleh pihak kampus ditugaskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk praktek mengajar di sekolah yang telah di sebutkan, saya tidak banyak tau bagaimana kondisi serta proses pembelajaran yng dilaksanakan di sekolah yang telah di sebutkan.
Pada pukul 06.45 WIB gerbang sekolah ditutup oleh penjaga. Jadi siswa telah Perlu datang di sekolah sebelum jam yang telah di sebutkan. Di depan gerbang masuk area sekolah, para guru berjejer bagi atau bisa juga dikatakan untuk bersalaman yang dengannya seluruh siswa yng baru datang. Ini telah menjadi tradisi positif di sekolah yang telah di sebutkan. Di samping itu, para guru pun memeriksa kelengkapan seragam siswa serta pun kerapian orang-orang. Bagi siswa yng rambut ataupun kukunya panjang, orang-orang diminta bagi atau bisa juga dikatakan untuk memotongnya.
Pukul 07.00 WIB seluruh siswa masuk ke kelas masing-masing. Pelajaran dimulai pada pukul 07.15 WIB. Di sela-sela waktu 15 menit yang telah di sebutkan, siswa membaca asma'ul husna, shalawat, surat-surat pilihan, menyanyikan lagu Indonesia raya, membaca buku, serta meresume. Kebiasaan ini berlaku bagi seluruh kelas tanpa terkecuali. Meskipun pada hari itu materinya bukan PAI, siswa tetap wajib melaksanakan kegiatan yang telah di sebutkan.

Menurut saya, hal ini Amat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dilestarikan menjdai bagian dari pengembangan spiritual siswa. Proses pembelajaran di lakukan oleh guru yang dengannya banyak sekali metode serta seni manajemen yng semuanya mengacu pada kurikulum 2013. Jadi tak monoton semisal dulu di mana guru tidak sedikit berceramah di depan siswa sedangkan siswa cuma duduk diam serta mendengarkan. Itulah tidak banyak gambaran ihwal proses pembelajaran di SMPN 2 Ponorogo.
Mengikuti Upacara Pelantikan OSIS SMPN 2 Ponorogo Periode 2015-2016
Pagi itu, upacara senin pagi di SMPN 2 PONOROGO nampak berbeda. Di samping menjdai kegiatan rutin senin pagi, upacara pagi ini sekalian upacara pelantikan pengurus OSIS periode 2015-2016 yng sudah dipilih secara demokratis oleh seluruh siswa SMPN 2 PONOROGO beberapa waktu lalu.
Secara seremonial, pengurus OSIS lama periode 2014-2015 menyerahkan tongkat estafet kepengurusan organisasi kepada ketua OSIS baru yng sudah terpilih serta dilantik hari ini.
Pagi ini ibu kepala sekolah tak bisa hadir mengikuti upacara dikarenakan ada workshop kurikulum 2013. Oleh karenanya, tugas beliau menjdai pembina upacara diwakilkan.
Para pengurus OSIS yng baru tampak khidmat era pengucapan sumpah menjdai penanggungjawab tugas-tugas organisasi.
Saya mengucapkan Selamat kepada segenap pengurus OSIS SMPN 2 PONOROGO PERIODE 2015-2016. Semoga anda sekalian mampu mengemban tugas yang dengannya baik serta penuh tanggungjawab. Dapat memperbaiki apa yng sebelumnya tidak lebih baik, serta melengkapi apa yng sebelumnya masih tidak lebih.
Mengikuti Upacara Pelantikan Pengurus Dewan Galang Pramuka SMPN 2 Ponorogo periode 2015-2016

Pada 28-Sep-2015 pagi, saya bersama teman-teman PPLK 2 di SMPN 2 Ponorogo mengikuti upacara rutin sehari-hari senin. Saya tiba di sekolahan sekitar setengah 7 pagi, sebenarnya upacara baru dimulai jam 7 pagi. Sedikit mengecewakan, lantaran waktu bubug sehabis subuh jadi terpotong,hehe
Ada yng berbeda pada upacara pagi ini. Tidak semisal umumnya, pagi ini upacara yng dilaksanakan merupakan upacara pelantikan pengurus dewan galang pramuka periode 2015-2016, sekalian serah terima jabatan oleh pengurus lama kepada pengurus baru.
Suasana upacara berlangsung khidmat serta mengharukan. Saya serta teman- sahabat PPLK berbaris bersama yang dengannya guru-guru lain-lainnya.
Rasa bangga serta haru menyelimuti benak saya disaat melihat semangat para siswa yng begitu membara. Merekalah kader-kader yng akan meneruskan perjuangan para pendiri bangsa ini.
Pramuka adalah wadah yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggembleng mental disiplin, berani, serta tanggungjawab para siswa. Melalui bimbingan kakak-kakak pembina yng sudah berpengalaman, para siswa peserta gerakan pramuka akan menjadi kader bangsa yng militan, cerdas secara spiritual, emosional, serta intelektual. InsyaAllah. Terus semangat buat adik-adik penggalang SMPN 2 PONOROGO.
Refleksi Kegiatan PPLK di SMPN 2 Ponorogo
Dari faktor saya pribadi menjdai pengajar, permasalahan utama yng saya rasakan merupakan ihwal pengkondisian kelas agar kondusif. Karena saya tak mampu bagi atau bisa juga dikatakan untuk bersuara keras, sulit bagi saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengkondisikan kelas yng terdiri dari 32 siswa yang dengannya tata ruang yng cukup luas. Perlu latihan serta persiapan yng matang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiasati bagaiamana agar kelas kondusif tanpa butuh berteriak-teriak mengkondisikan siswa.
Dari faktor siswa, tidak sedikit dari orang-orang yng masih sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikondisikan cuma melalui instruksi verbal. Walaupun telah beberapa kali saya kasih peringatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk fokus pada pelajaran, ada saja persoalan-persoalan yng memancing kegaduhan orang-orang. Mungkin saja lantaran masih pertemuan pertama ataupun memanglah suasana siang serta panas menjadikan belajar menjadi pekerjaan yng membosankan. Saya berusaha memaklumi serta memahami keadaan orang-orang yang dengannya berupaya membuat suasana pembelajaran sesantai mungkin.
Metode pembelajaran yng saya genakan yakni grup discussion. Sebelum itu saya menjelaskan peta konsep apa yng akan dipelajari hari itu serta memberikan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan yng merangsang respon orang-orang. Dengan membagi siswa menjadi 8 kelompok di mana tiap kelompok menjawab pertanyaan yng telah saya persiapkan sebelumnya. Selanjutnya, saya meminta masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Sedangkan siswa yng lain menanggapi yang dengannya pertanyaan ataupun kritikan.
Ketika presentasi dari seluruh kelompok sudah selesai, saya lanjutkan yang dengannya mereview ulang materi yng sudah dipelajari bersama-sama. Terakhir, saya memberikan tugas orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikerjakan di rumah, sesuai yang dengannya tema waktu itu, yakni ihwal ibadah puasa.
Evaluasi PPLK 2 di SMPN 2 Ponorogo
Pada 12 Oktober 2015, saya serta teman-teman PPLK bersama guru pamong kami di SMPN 2 PONOROGO melakukan evaluasi terkait RPP kurikulum 2013 yng kami buat serta proses pembelajaran yng kami lakukan di kelas.
Terkait RPP, yng masih tidak sedikit kesalahan ihwal indikator yng adalah turunan dari empat KI yng tercantum dalam silabus. Masih tidak sedikit indikator yng tak sesuai yang dengannya KInya. Misalnya indikator yng seharusnya masuk kategori KI satu bahkan dimasukkan ke KI tiga serta seterusnya.
Selain ihwal indikator, beberapa poin yng tercantum pada pendahuluan, tak di lakukan era proses pembelajaran. Begitu pun yang dengannya lampiran materi, masih tidak sedikit yng salah dalam penulisan.
Masalah penilaian masih tidak sedikit yng tak dicantumkan, meski tertulis di RPP bahwasanya instrumen penilaiannya terlampir, namun tak ada lampiran.
Proses pembelajaran yng kami lakukan dinilai tidak lebih interaktif. Artinya kami masih tidak sedikit ceramah serta tak mampu mengkondisikan kelas yang dengannya baik, menjadikan proses interaksi yang dengannya siswa menjadi terhambat.
Pelajaran bernilai dari kegiatan PPLK di SMPN 2 Ponorogo
Pada suatu pagi, saya menagih tugas tes tulis yng saya berikan kepada anak-anak. Terpaksa saya biarkan orang-orang mengerjakannya di rumah, meski seharusnya itu tugas evaluasi yng Perlu dikerjakan langsung di kelas. Tapi sebenarnya orang-orang memanglah pada "ngglonoh" semisal saya,hahaha cuma beberapa anak saja yng telah selesai serta membawa lembar tugas yng saya bagikan.
Tugas itu adalah tes tulis yng berisi uraian serta pilihan ganda. Tapi di bagian belakang lembar soal yang telah di sebutkan, saya meminta orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menuliskan pesan, kesan, kritik, serta pun saran terkait proses pembelajaran yng saya lakukan.
Ada beberapa anak yng telah menulis kesan, pesan, kritik serta sarannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk saya. Beberapa kritik orang-orang merupakan :
  1. Suara saya tidak lebih keras era memberikan materi pelajaran. Mereka merekomendasikan agar sebaiknya lebih keras lagi suaranya era mengajar.
  2. Saya tidak lebih tegas dalam menangani anak-anak yng gaduh, lebih-lebih anak laki-laki yng Suka "gegeran" era pembelajaran.
  3. Mereka pun mengkritik teman-teman saya yng umumnya menjadi observer kelas. Mereka bilang kalau teman-teman saya tak murah senyum atau juga judes.
  4. Saya terlalu cepat dalam memberikan materi pelajaran, menjadikan orang-orang jadi tidak lebih paham yang dengannya apa yng saya sampaikan.
Itulah beberapa kesan-pesan dan kritik-saran dari anak-anak. Saya Amat berterimakasih atas segala kritik, saran, serta masukan yng orang-orang ungkapkan. Apa yng saya pelajari dalam perkuliahan, berupa materi ihwal banyak sekali teori serta kosep ihwal pendidikan, sebenarnya implementasinya di lapangan tidak semudah yng dibayangkan. Banyak kendala serta problem yng menuntut kreatifitas serta analisis yng mendalam bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyelesaikannya.
Sedikit demi tidak banyak saya mulai belajar serta menyadari bahwasanya tugas seorang guru memanglah Amat berat. Selain Perlu mempunyai keterampilan mengajar yng baik, yng lebih penting lagi bagi seorang guru Perlu mampu menjadi teladan yng baik bagi seluruh anak didiknya. Sebab di samping mengajar, guru adalah pendidik, yng menginternalisasikan nilai-nilai akhlak mulia ke dalam diri peserta didiknya.
Saat kegiatan Praktek pengalaman lapangan kependidikan ataupun disingkat PPLK telah memasuki detik-detik yang terakhir. Hari kamis 29 oktober, adalah pertemuan yang terakhir saya yang dengannya adik-adik kelas 8 E SMPN 2 Ponorogo dalam proses pembelajaran di kelas.
Ada semacam rasa belum puas yng mengganjal di hati saya. Selama mengajar PAI empat kali pertemuan, saya terasa masih ramai sekali kekurangan serta kelemahan. Saya terasa belum mampu mentransformasikan materi pelajaran kepada siswa secara maksimal. Yang saya khawatirkan, orang-orang tak mampu menguasai materi yang dengannya baik, padahal materi-materi itu Amat penting menjdai bekal keagamaannya di masa mendatang. Saya tak terlalu mempersoalkan masalah nilai dari tes tulis orang-orang. Bagi saya, yng terpenting merupakan bagaimana materi-materi itu mampu bermakna dalam ke hidup-an orang-orang sehari-hari.
Pesan Ibu Kepala Sekolah SMPN 2 Ponorogo pada acara penutupan PPLK
Bertepatan tanggal 11 November 2015, bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan. Hari yng menjadi simbol penghargaan bangsa atas perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah yng sudah rela berkorban harta, tenaga, serta jiwanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk kemerdekaan bangsa.
Moment ini bertepatan yang dengannya acara penutupan PPLK saya di SMPN 2 PONOROGO. Setelah tidak lebih lebih satu bulan saya serta beberapa orang sahabat melaksanakan PPLK, hari ini adalah finish dari seluruh rencana kegiatan yng kami lakukan.
Dengan didampingi oleh DPL serta guru pamong, kami mengadakan acara penutupan Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) di ruang kepala sekolah. Tak tidak ingat ibu kepala sekolah pun ikut hadir dalam acara yang telah di sebutkan.
Ibu Drs. Sy. Cristine Suala, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 2 Ponorogo dalam sambutannya memberikan tidak sedikit pesan serta nasehat yng Amat mendalam bagi saya serta teman-teman.
Beliau berpesan, bahwasanya menjdai guru PAI, kami tak cuma bertanggungjawab secara intelektual, lebih dari itu kami bertanggungjawab secara moral spiritual. Bukan cuma tanggungjawab atas transformasi pengetahuan-pengetahuan keagamaan kepada anak-anak, namun pun bagaimana menjadi suri tauladan yng baik bagi orang-orang dalam bersikap serta berperilaku sehari-hari.
Amanah yng Perlu kami tunaikan lebih berat dibandingkan yang dengannya guru-guru mata pelajaran umum. Sebab yng menjadi prioritas utama kami merupakan pembentukan karakter anak, di mana yang dengannya karakter yng baik, orang-orang menjadi pribadi-pribadi unggul yng akan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa. Kepandaian, kecerdasan, pengetahuan yng luas, akan menjadi bumerang bagi diri serta petaka bagi tidak sedikit orang andai tak dikontrol oleh kecerdasan emosi serta spiritual.
Beliau optimis, latihan mengajar yng kami laksanakan di sekolah yang telah di sebutkan betul-betul membawa manfaat serta berkah bagi kami. Walaupun dalam waktu yng cukup singkat, setidaknya kami tidak banyak tau bagaimana mengimplementasikan apa yng telah kami pelajari di bangku perkuliahan ke dalam kondisi real pembelajaran di kelas.
Kami menjadi tau, bahwasanya tak seluruh teori itu bisa diaplikasikan. Pun juga, tak seluruh software itu berdasaekan teori. Seringkali kita melakukan tindakan yng tak didasari teori, serta di era yng lain, kita teori yng kita pelajari sebenarnya tak bisa kita aplikasikan.
Ibu kepala sekolah pun menasehati kami bagi atau bisa juga dikatakan untuk senantiasa ringan tangan serta tulus dalam membuat mudah urusan orang lain. Sebab yang dengannya hal itu, kita sudah menanam kebaikan yng suatu era kelak pasti kita akan menuainya yang dengannya hasil yng lebih besar.
Kalau kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan juga, malah dalam jumlah yng lebih besar. Pun juga sebaliknya, andai kita menanam keburukan, maka yng akan kita tuai keburukan yng lebih besar juga. Semuanya, baik ataupun tidak baik, akan kembali kepada diri kita sendiri.
Ibarat kita menanam sebiji jagung di dalam tanah. Maka hasil yng akan kita dapatkan berkali-kali lipat lebih tidak sedikit dari satu biji yng kita tanam yang telah di sebutkan. Hanya saja, kita Perlu sabar menuai hasil nya.
Bila bukan kita yng akan menuai kebaikan yng sudah kita tanam hari ini, mungkin anak serta cucu kita kelak yng akan menuainya. Jadi, kita tak akan pernah rugi bila menanam kebaikan.
Terkadang, doa yng kita panjatkan hari ini, dikabulkan oleh Allah setahun, dua tahun, malah beberapa ratus tahun yng akan datang. Jangan hingga kita pesimis serta enggan berdoa lantaran terasa tidak segera terkabulkan. Bersabarlah, seluruh akan indah pada saatnya!
Di akhir sambutannya, beliau mengucapkan selamat atas selesainya PPLK kami serta mendoakan kami mudah-mudahan berhasil mencapai maupun meraih seluruh cita-citanya di masa depan. Ahmad Mujib Rabu, 24 Februari 2016 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/02/pengalaman-praktek-mengajar-pplk-di.html

Seputar Pengalaman Praktek Mengajar (PPLK) di SMPN 2 Ponorogo

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengalaman Praktek Mengajar (PPLK) di SMPN 2 Ponorogo