Budaya Literasi dan Tradisi Berpikir Kritis

- 00.16

Budaya Literasi dan Tradisi Berpikir Kritis

 
Wahyu yng diturunkan pertama kali kepada rasulullah saw. bukanlah perintah yng berkaitan denga ibadah mahdah semisal shalat, zakat ataupun puasa. Akan akan tetapi, bahkan perintah bagi atau bisa juga dikatakan untuk iqra’, yng secara mendasar bermakna membaca. Tidak cuma bermakna membaca, akan tetapi pun memberikan. Kata iqra’ memiliki kandungan makna yng Amat luas menjdai perintah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari dan memberikan ilmu pengetahuan secara berkelanjutan sejak dari buaian hingga liang lahat. Dari perintah iqra’ ini, maka umat islam tergerak yng lantas terlahir lembaga-lembaga pendidikan, perpustakaan, tradisi kepenulisan, gerakan penerjemahkan karya-karya asing, dan universitas-universitas ternama.
Tak bisa disangsikan lagi, bahwasanya ilmu pengetahuan adalah cahaya yng bisa mengeluarkan kita-kita dari jurang kegelapan dan kebodohan. Di sinilah pentingnya mencari ilmu pengetahuan yng satu dari sekian banyaknya tatacaranya yaitu yang dengannya membaca. Sebagaimana makna yng terkandung dalam istilah iqra’, seseorang tak cuma diperintahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membaca, akan tetapi pun memberikan. Dengan demikian, membaca adalah prasyarat utama sebelum seseorang memberikan suatu pengetahuan.
Perintah membaca yng terkandung dalam istilah iqra’ tak cuma dipahami membaca teks yng tertulis. Akan akan tetapi, iqra’ mencakup makna membaca alam semesta dan seisinya, salah satunya kita-kita dan lingkungan di sekeliling kita.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, rendahnya minat baca di lingkungan sekolah, perguruan tinggi, maupun di masyarakat adalah adalah kejadian yng sampai-sampai era ini masih belum mengalami perbaikan yng cukup signifikan.
Rendahnya motivasi, akses yng dibatasi terhadap sumber bacaan, dan rendahnya kesadaran akan pentingnya membaca adalah beberapa faktor penyebab kenapa hingga hari ini Indonesia menempati posisi menjdai negara yang dengannya minat baca warganya yng rendah bila dibandingkan yang dengannya negara-negara lain.
Budaya literasi yng terwujud yang dengannya tradisi berpikir kritis yng ditopang yang dengannya tradisi membaca dan menulis yng baik Perlu terus disosialisasikan agar menjadi budaya masyarakat secara luas. Sebagaimana yng diungkapkan oleh UNESCO, bahwasanya literasi mempunyai pengaruh dan manfaat yng Amat luas bagi kemajuan bangsa, negara, dan masyarakat. Sebab literasi ibarat pondasi dasar, di mana kemajuan ataupun kemunduran peradaban umat kita-kita ditentukan olehnya. Terbukti, era puncak kejayaan peradaban dan ilmu pengetahuan, umat islam pada masa klasik dibangun yang dengannya semangat gerakan literasi melalui aneka macam kegiatan penelitian, penerjemahan, penulisan, dan pembacaan atas ayat-ayat Al-Quran maupun alam semesta yng di lakukan oleh para intelektual dan ilmuan muslim. Dari budaya literasi yng kokoh itulah, akhirnya lahirlah aneka macam bidang keilmuan yng hingga era ini masih membawa kemaslahatan bagi umat kita-kita. Ahmad Mujib Sabtu, 21 Januari 2017 Literasi

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2017/01/budaya-literasi-dan-tradisi-berpikir-kritis.html

Seputar Budaya Literasi dan Tradisi Berpikir Kritis

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budaya Literasi dan Tradisi Berpikir Kritis