Budaya ala Tukang Rental di Kalangan Mahasiswa

- 16.40

Budaya ala Tukang Rental di Kalangan Mahasiswa

 
Salah seorang dosen saya pernah mengatakan bahwasanya mayoritas mahasiswa era ini bermental rentalis. Dalam mengerjakan tugas-tugas ilmiah orang-orang tak jauh beda yang dengannya seorang tukang rental komputer yng pekerjaannya sehari-hari duduk manis di depan komputer sambil mengetik halaman demi halaman buku yng ada disampingnya. Ia malah tak paham yang dengannya goresan pena yng dikutipnya.
Banyak mahasiswa yng tak tau serta tak mampu membedakan mana kutipan langsung serta mana kutipan tak langsung. Akibatnya, tidak sedikit karya tulis ilmiah yng secara peraturan kepenulisan sudah melakukan tindakan plagiarisme tanpa disadari oleh si penulis itu sendiri. Jadi tak heran andai mahasiswa saat ini daya analisisnya makin tumpul.
Fenomena yng saya jumpai, khususnya di kampus saya sendiri, sebuah karya ilmiah misalnya makalah, umumnya cuma berisi full kutipan langsung dari pemikiran orang lain. Bahkan dari satu buah buku rujukan, yng bersumber isinya mampu berlembar-lembar. Biasanya orang-orang cuma duduk memangku laptop serta buku referensinya lantas mengetiak begitu saja isi dari bagian buku yng ingin dikutipnya tanpa dipelajari ataupun dipahami dulu isinya. Tindakan semisal ini percis persis yang dengannya tukang rental.

Minimnya pengetahuan perihal peraturan kepenulisan dalam sebuah karya ilmiah sudah menjebak tidak sedikit mahasiswa dalam tindak plagiarisme tanpa disadari. Oleh lantaran itu, tak mengherankan kalau saat ini tidak sedikit kasus plagiat yng menyeret para akademisi sampai-sampai orang-orang Perlu rela menanggalkan gelar kesarjanaannya.
Selain lantaran faktor minimnya wawasan pengetahuan perihal kepenulisan, nilai kejujuran, ketekunan, serta kesabaran di kalangan mahasiswa makin usang dimakan zaman yng makin lama menggencer orang-orang dalam budaya hedonis. Pola pikir serba cepat, praktis, serta enak, membuat seseorang bertindak yang dengannya menghalalkan segala cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai sesuatu yng dimau-kan tanpa Perlu bersusah payah. Padahal, hidup ini penuh yang dengannya perjuangan, serta seberapa besar bisnis kita memperjuangkannya, maka sebesar itu juga hasil yng akan kita dapatkan.
Budaya ala tukang rental yng menjamur di dunia literasi ilmiah mahasiswa pun penyebabnya yaitu lantaran faktor rendahnya minat baca. Minat baca sebagian besar mahasiswa di negeri ini masih rendah. Padahal, aktifitas menulis, baik fiksi maupun non-fiksi, tak mampu dilepaskan dari aktifitas membaca menjdai bagian dari cara menyusun ide serta mengumpulkan pemahaman atas topik goresan pena.
Semoga catatan singkat ini menjadi bahan refleksi bagi kita yng disebut-sebut menjdai bagian dari akademisi. Selanjutnya, mulai bagi atau bisa juga dikatakan untuk secara konsisten belajar serta mengembangkan diri menjdai bentuk kedewasaan kita dalam mempertanggungjawabkan apa yng telah terlanjur dilabelkan pada diri kita menjdai “Mahasiswa”.
Ahmad Mujib Rabu, 24 Februari 2016 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/02/budaya-ala-tukang-rental-di-kalangan-mahasiswa.html

Seputar Budaya ala Tukang Rental di Kalangan Mahasiswa

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Budaya ala Tukang Rental di Kalangan Mahasiswa