Pengertian Psikologi Pendidikan, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kajiannya

- 22.54

Pengertian Psikologi Pendidikan, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kajiannya

 
Pengertian Psikologi Pendidikan, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kajiannya - Psikologi Pendidikan adalah satu dari sekian banyaknya cabang psikologi yng secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks aktivitas pendidikan. Psikologi Pendidikan mengkaji, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku kita-kita yng terlibat dalam proses pendidikan. Tujuan yng hendak dicapai oleh psikologi pendidikan merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemukan aneka macam fakta, generalisasi, dan teori-teori psikologi yng berkaitan yang dengannya dunia pendidikan melalui metode ilmiah tertentu dalam rangka pencapaian efektifitas prosesnya. Pendidikan adalah kegiatan yng di dalamnya melibatkan tidak sedikit orang, yakni siswa, guru, masyarakat, dan pun orang tua. Namun dalam konteks psikologi pendidikan, persoalannya lebih terfokus pada siswa ataupun anak didik. Karena pada hakikatnya pendidikan merupakan sebuah pelayanan bagi atau bisa juga dikatakan untuk siswa. Baca pun 14 Tips Cara Belajar Efektif dan Menyenangkan

Ada tidak sedikit ahli yng mendefiniksikan Psikologi Pendidikan menjdai cabang dari ilmu psikologi secara umum. Muhibin Syah mendefinisikan Psikologi Pendidikan menjdai sebuah cabang ilmu psikologi yng ruang lingkup pembahasannya berkaitan yang dengannya psikologi anak dalam konteks dunia pendidikan. Definisi ini fokus pada anak menjdai objek sekalian subjek pendidikan yng mempunyai jiwa dan potensi-potensi bawaan sejak lahir di mana pendidikan bertugas mengembangkan dan mengaktualisaikan hal-hal yang telah di sebutkan. Definisi Syah di atas pun menguatkan pendapat yng menyatakan bahwasanya psikologi pendidikan merupakan satu dari sekian banyaknya cabang dari ilmu psikologi yng fokus penelitiannya menekankan pada masalah-masalah yng berkaitan yang dengannya pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik maupun mental, di mana pertumbuhan dan perkembangan mental seorang anak berkaitan erat yang dengannya proses dan hasil belajarnya. Baca pun Landasan Filosofis Psikologi Pendidikan
Definisi lain dikemukakan oleh Elliot dkk.yng mengartikan psikologi pendidikan menjdai implementasi dari teori-teori psikologi dalam rangka mengkaji proses dan hasil belajar, perkembangan peserta didik, motivasi, cara mengajar, dan aneka macam permasalahan ada di dunia pendidikan. Sejalan yang dengannya yng diungkapkan oleh Sumadi Suryabrata, bahwasanya psikologi pendidikan adalah pengetahuan perihal anak didik dalam konteks pendidikan ditinjau yang dengannya ilmu psikologi. Sedangkan Whiterington menyatakan bahwasanya psikologi pendidikan merupakan studi yng sistematis mengenai proses-proses dan faktor-faktor yng berkaitan yang dengannya pendidikan.
Berdasarkan pada deninisi psikologi pendidikan dari para ahli di atas, maka bisa diambil kesimpulan bahwasanya psikologi adalah sub pemaparan dari ilmu psikologi secara umum. Kalau psikologi itu ibarat pohon, maka psikologi pendidikan ibarat satu dari sekian banyaknya ranting dari pohon yang telah di sebutkan. Mengapa satu dari sekian banyaknya? Karena selain psikologi pendidikan, masih ada tidak sedikit cabang ilmu psikologi yng lain, semisal psikologi perkembangan, psikologi industri organisasi, psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi islam, dan yng lain-lainnya.
Adapun Ruang Lingkup Kajian Psikologi Pendidikan setidaknya meliputi 10 hal berikut:
  1. Sampai sejauh mana faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap proses belajar
  2. Sifat-sifat dari proses belajar
  3. Hubungan antara tingkat kematangan yang dengannya kesiapan belajar. Pada tiap tahap perkembangannya, anak mempunyai karakteristik yng berbeda-beda.
  4. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar
  5. Perubahan-perubahan jiwa yng terlaksana selama dalam proses belajar
  6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar yang dengannya hasil belajar. Sudah mafhum di dunia pendidikan, bahwasanya metode/model/pendekatan yng dipakai dalam mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini menegaskan bahwasanya selalu ada keterkaitan antara proses dan hasil.
  7. Teknik-teknik yng Amat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar
  8. Pengaruh/akibat relative dari pendidikan formal yang dengannya pengalaman-pengalaman belajar yng incidental dan informal terhadap individu
  9. Nilai sikap ilmiah terhadap pendidikan dalam personil sekolah
  10. Akibat psikologis yng ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa
Pemahaman guru perihal psikologi pendidikan sangatlah penting, karena guru adalah adalah ujung tombak dalam pelaksanaan proses pendidikan. Dalam hal ini, guru berperan menjdai pengamat yng mengkaji gejala-gejala psikologis dalam diri anak didik yng ditunjukkan melalui perbuatan lahiriah orang-orang dalam setiap masa perkembangannya (prenatal, dini, remaja, dll.), menjadikan dengannya guru bisa mengambil kesimpulan ataupun merumuskan sebuah teori yng nantinya bisa diaplikasikan proses belajar menganjar agar tujuan pembelajaran bisa dicapai secara maksimal.
Dalam tinjauan psikologi pendidikan, anak diasumsikan menjdai subjek pendidikan yng mempunyai dimensi fisik dan psikologis (jiwa, ruh). Seperti yng dinyatakan dalam hukum tempo dan irama perkembangan, bahwasanya setiap anak mengalami laju perkembangan yng berbeda-beda. Ada yng seimbang antara perkembangan fisik dan psikologisnya, ada yng perkembangan fisiknya lebih cepat daripada perkembangan psikologisnya, ada juga yng perkembangan psikologisnya lebih cepat matang daripada fisiknya. Hal-hal semisal ini dia yng butuh diketahui para guru mengenai anak didiknya. Setiap anak mempunyai karakter yng unik, menjadikan dalam proses pembelajaran butuh adanya variasi metode dan pendekatan yng tepat sesuai yang dengannya karakternya.
Psikologi pendidikan berkaitan erat yang dengannya psikologi perkembangan. Sebab dasarnya memang, metode belajar mengajar selalu berkaitan yang dengannya fase-fase perkembangan anak. Dalam setiap fase perkembangannya, di samping permasalahan belajar yng dihadapi anak berbeda-beda, metode pengajaran yng efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk diterapkan pun berbeda. Menurut Siti Partini Sudirman, dalam rangka mendidik anak, para pendidik tak cuma butuh memahami teori-teori perkembangan, namun pun memahami prinsip-prinsip perkembangan, menjadikan pendidikan mampu diarahkan sesuai yang dengannya hakekat anak menjdai subjek pendidikan. Adapun Prinsip-prinsip Psikologi Perkembangan meliputi :
1 Prinsip kesatuan organis
Dalam diri setiap anak terdapat satu kesatuan, di mana perkembangan antar fungsi yng satu yang dengannya yng lain saling berpengaruh, tiap-tiap fungsi cuma memiliki arti andaikan ditinjau secara keseluruhannya. Implikasi dalam pendidikan disarankan agar pelajaran yng diberikan ada hubungannya antara satu yang dengannya yng lain-lainnya, butuh diperhatikan dalam menyusun kurikulum setiap jenjang pendidikan.
2. Prinsip tempo dan irama perkembangan
Hukum tempo dan irama perkembangan, menekankan bahwasanya masing-masing individu mempunyai irama sendiri dalam perkembangan, ada yng cepat dan ada yng lambat. Baik perkembangan dalam aspek ciri-ciri fisik maupun kematangan secara psikologis ataupun tingkat kedewasaannya.
3. Tiap individu mengikuti pola perkembangan yng umum
Meskipun individu mempunyai irama dan tempo yng berbeda, disertai bakat yng berbeda, akan tetapi individu yang telah di sebutkan masih mengikuti garis perkembangan umum. Jadi perbedaan itu mampu penyebabnya yaitu lantaran pembawaan dan lingkungan. Sejalan yang dengannya teori tabula rasa yng berpandangan bahwasanya pembawaan dan lingkungan sama-sama berpengaruh terhadap perkembangan individu.
4. Prinsip kematangan
Kematangan anak menentukan pendidikan yng diberikan, orang tak bisa memaksakan materi pendidikan yng melebihi batas tingkat kematangannya. Berdasarkan prinsip ini dia lantas ada system penjenjangan dalam pendidikan. Di Indonesia, kita mengenal jenjang pendidikan mulai dari tingkat informal dalam keluarga, lantas berlanjut pada PAUD, SD/MI. SMP/Mts, SMA/MA, hingga tahap pendidikan tinggi di kampus. Materi yng diberikan pada individu dalam tiap-tiap jenjang mempunyai bobot yng berbeda-beda didasari pada kurikulum yng sudah dirancang sedemikian rupa..
5. Proses perkembangan
Setiap proses perkembngan terdapat hasrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan diri dan memgembangkan diri. Adanya keinginan bagi atau bisa juga dikatakan untuk makan, minum dan istirahat adalah keinginan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan diri, sedangkan adanya keinginan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergerak, bermain, dan lain-lainnya adalah hasrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan potensi yng telah ada. Mengenai hal ini, mampu dipelajari teori hierarki kebutuhan kita-kita miliknya Abraham Maslow.
Dari uraian mengenai Pengertian Psikologi Pendidikan, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kajiannya di atas, bisa disimpulkan bahwasanya psikologi pendidikan adalah satu dari sekian banyaknya disiplin ilmu yng Amat berguna dipelajari oleh para praktisi pendidikan, lebih-lebih guru, dalam menaikan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik yng pada gilirannya terciptalah manusia-manusia mempunyai kualitas secara moral, spiritual, dan intelektual melalui pendidikan.
Referensi Pustaka:
  • Hidayati, Wiji Dan Purnami Sri. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Teras
  • Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
  • Ahmad Mudzakir. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
  • Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ahmad Mujib Kamis, 10 November 2016 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/11/pengertian-psikologi-pendidikan-tujuan-dan-ruang-lingkup.html

Seputar Pengertian Psikologi Pendidikan, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kajiannya

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengertian Psikologi Pendidikan, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kajiannya