Konsep Dasar Filsafat Pendidikan

- 05.48

Konsep Dasar Filsafat Pendidikan

 
Filsafat Pendidikan merupakan satu dari sekian banyaknya anak dari filsafat umum, mampu pun disebut yang dengannya filsafat khusus. Filsafat pendidikan dikatakan menjdai filsafat khusus lantaran objek kajiannya cuma difokuskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyelesaikan segala jenis permasalahan pendidikan yang dengannya mempergunakan asumsi-asumsi dasar serta teori-teori filsafat yng dikontekstualisasikan yang dengannya pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah penjabaran dari gagasan-gagasan para filosof yng dikontekstualisasikan yang dengannya pendidikan. Pandangan para filosof perihal hakikat kita-kita misalnya, selanjutnya menjadi dasar bagi pelaksanaan serta pengembangan pendidikan yng meliputi metode pembelajaran yng dipakai, pola hubungan antara guru serta peserta didik, dan juga lain-lainya. Gagasan filosof yng mana yng diambil, pada akhirnya akan menentukan corak system pendidikan yng dipakai. Baca pun: Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Ada tidak sedikit filosof yng menunjukkan konsep-konsep serta teori-teori terkait yang dengannya pendidikan. Teori-teori yng ditawarkan para filosof itu berfungsi menjdai landasan ontologis, epistemologis, serta aksiologis dari system pendidikan tertentu. Selain itu pun dijadikan menjdai bahan evaluasi serta perbandingan atas temuan konsep-konsep baru dalam dunia pendidikan.
Sebagaimana yng terdapat dalam filsafat umum, dalam filsafat pendidikan pun terdapat aliran-aliran tertentu. Setiap sirkulasi menunjukkan konsep serta teori yng berbeda antara satu yang dengannya yng lain-lainnya. Biasanya, masing-masing sirkulasi kokoh mempertahankan ideologinya menjdai yng paling benar. Namun ada pun sirkulasi yng sifatnya mendamaikan dua kubu sirkulasi yng saling bertentangan yang dengannya menunjukkan gagasan baru yng adalah gabungan dari dua ideologi yng saling bertentangan.
Sebagai semisal, sirkulasi Nativisme yng mempunyai konsep bahwasanya perkembangan kita-kita ditentukan oleh faktor hereditas bertentangan yang dengannya sirkulasi Empirisme yng menyatakan bahwasanya faktor hereditas tak berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Sebagai respon atas pertentangan kudua sirkulasi di atas, maka muncullah sirkulasi Konvergensi yng mendamaikan pertentangan yang telah di sebutkan yang dengannya mengusung konsep bahwasanya kita-kita lahir dunia ini sudah mempunyai bakat ataupun pembawaan yng terdiri dari baik serta tidak baik. Selanjutnya, perkembangan anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik itu lingkungan keluarga, masyarakat, ataupun lingkungan sekolah. Intinya, faktor lingkungan serta pembawaan mempunyai peran dalam perkembangan anak.
Diantara ruang lingkup filsafat pendidikan merupakan rumusan perihal hakikat pendidikan, hakikat kita-kita, aliran-aliran dalam filasafat pendidikan, hubungan filsafat pendidikan yang dengannya politik, sosial, dan juga lain-lainya.
Dari seluruh paparan bisa disimpulkan bahwasanya filsafat pendidikan tak mampu dilepaskan dari filsafat umum, yang dengannya kata lain filsafat pendidikan merupakan anak dari filsafat umum. Filsafat pendidikan bagaikan kompas yng menjadi penentu arah sekalian pedoman bagi pelaksanaan serta pengembangan pendidikan yng lebih baik dari waktu ke waktu.
Oleh lantaran itu, mengkaji filsafat pendidikan Amat penting, khususnya bagi para guru, mahasiswa yng mengambil jurusan pendidikan, ataupun siapa saja yng berkecimpung dalam dunia pendidikan. Dengan mengkaji dan memahami filsafat pendidikan, kita akan mempunyai bangunan yng kokoh dalam membangun dan mengembangkan system maupun lembaga pendidikan yng kita kelola. Ahmad Mujib Kamis, 07 April 2016 Pendidikan

Source Article and Picture : http://wikipendidikan.blogspot.com/2016/04/konsep-dasar-filsafat-pendidikan.html

Seputar Konsep Dasar Filsafat Pendidikan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Konsep Dasar Filsafat Pendidikan